RIAUFAKTA.com - Ibukota Provinsi Riau, Kota Pekanbaru dibuat “memutih” oleh massa Partai Keadilan Sehjahtera (PKS) yang menghadiri kampanye di lapangan purna MTQ, Minggu (30/3/2014) sore.
Massa yang terdri dari kader, simpatisan dan masyarakat pendukung PKS sudah mulai memadati arena kampanye sejak pukul 13.00 WIB. Massa mulai digerakkan tak lama setelah itu dengan arahan untuk menempati tempat sesuai batas antara laki-laki dan perempuan.
Dominasi warna putih sangat kontras terlihat oleh massa yang berjumlah ribuan tersebut. Lagu “perdamaian” dari “Gigi” langsung menghentak kerumunan massa PKS sehingga suasana mulai marak.
Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PKS Riau, Suroyo menyatakan Pekanbaru “putih” oleh massa bukan dengan mobilisasi, namun kesadaran masyarakat sendiri.
“Kita telah buktikan bisa memutihkan kota Pekanbaru, bukan karena mobilisasi massa. Tapi karena kesadaran kita sendiri untuk berjuang bersama PKS,” katanya.
Setelah menikmati hiburan musik, massa dihibur oleh atraksi olahraga Jepang Hokaido. Tak hanya itu, massa juga dibuat terpukau oleh aksi beladiri Tarung Derajat.
Penonton terkesima dengan aksi petarung wanita yang berhasil meruntuhkan dan membanting lawan-lawannya yang semuanya laki-laki. Kemudian aksi mendebarkan juga diperlihatkan dengan memecahkan tumpukan genteng dengan kepala.
Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi yang merupakan kader PKS juga turut serta memecahkan genteng ke kepala seorang anggota tarung derajat terebut. Selain itu, aksi memukul batu petak di atas kepala dengan palu yang besar membuat massa menarik nafas dalam-dalam.
Selanjutnya massa kembali dihibur Band didikan PKS yang membawakan lagu-lagu partai berbasis dakwah dengan irama ritme musik rock. Terlihat kader dan simpasan hafal dan mengikuti setiap lirik lagu itu.
Setelah itu barulah dakwah diberikan oleh juru kampanye (jurkam), Tifatul Sembiring. Menteri Komunikasi dan Informasi ini turut menghibur dengan beberapa pantun yang diberikan.
“Kalau elang mulai berpandang, mulai kedipkan mata yang bening.
kalau memang ingin berjuang, mari bersihkan si lancang kuning,” salah satu pantunnya. ***(Ant)