Usia 31 Tahun, Puncak Kepercayaan Diri Perempuan dalam Berhubungan
BERITA TERKAIT
RIAUFAKTA.com - Studi terkini mengungkap, perempuan mencapai puncak kepercayaan dirinya di usia 31 tahun, terutama dalam menjalin hubungan, termasuk dalam hal seksual. Penelitian terhadap 2.000 orang di usia sekitar tersebut menemukan, perempuan merasa kemampuan seksualnya sedang di puncak dan merasa tubuhnya dalam bentuk terbaik.
Diketahui pula, berada dalam hubungan jangka panjang yang penuh cinta juga membuat perempuan merasa lebih mampu mengekspresikan dirinya lewat fisik.
Sebaliknya, riset ini menemukan, perempuan merasa berada di titik terbawah kepercayaan diri untuk urusan percintaan dan seksual pada usia 25 tahun. Hal ini umumnya terjadi karena tekanan teman sebaya dan tuntutan memiliki bentuk tubuh terbaik.
Riset ini melibatkan responden berkelamin lelaki dan perempuan di usia 18-60 tahun, kemudian mengambil rata-ratanya.
Hasil riset ini juga menunjukkan, lelaki merasa paling percaya diri kala beraksi di ranjang saat berusia di awal 30 tahunan dan mencapai puncak performanya di usia 33 tahun.
Namun, hanya 12% dari 2.000 dewasa yang terlibat studi ini yang mengaku kehidupan seksualnya “sangat baik”. Rata-rata, responden merating kehidupan seksualnya di nomor lima dari 10.
Secara keseluruhan, para responden menilai chemistry atau rasa keterhubungan sebagai bagian penting dalam kehidupan seksual yang menyenangkan. Sebagian responden merasa komunikasi dan rasa nyaman sebagai hal yang penting ketimbang ketertarikan dengan orang lain.
Penelitian ini mengungkap, lelaki tiga kali lipat lebih banyak memulai hubungan seksual. Sekitar 45% lelaki mengaku merasa harus selalu memulai aksi seksual dengan pasangan, sementara untuk perempuan hanya 15%.
Empat dari 10 orang merasa, jumlah mantan kekasih yang dimiliki seseorang tak berkait pada tingkat performa beraksi di ranjang atau tidak.
Bahkan, lebih dari setengah responden mengaku merasa kehidupan seksualnya membaik seiring usia hubungan yang ia jalin dengan seorang pasangan. Sering gonta-ganti pasangan tidak menjamin kehebatan dalam bercinta.
Sekitar 44% responden percaya pada cinta di pandangan pertama. Sekitar 23% dari orang yang percaya cinta pada pandangan pertama itu mengaku merasa ingin menjalin hubungan pernikahan dengan pasangannya dalam hitungan jam setelah berkenalan. Hanya satu dari 10 orang yang merasa menemukan kekasih sejatinya dalam hitungan detik sejak berkenalan.
Juru bicara lembaga yang menyelenggarakan studi ini, Singles247.com, mengatakan, memiliki hubungan yang sehat dan saling memberi adalah hal yang diinginkan semua orang, namun tidak mudah untuk dicari dan dijaga.
Semasa hidup, setiap orang akan mengalami hubungan percintaan yang terasa baik dan buruk. Di masa muda, hubungan percintaan akan terasa penuh gejolak dan lebih antusias untuk dijajaki, namun kurangnya pengalaman serta rasa tak percaya diri pasti akan berpengaruh dalam hubungan itu, umumnya berakhir begitu saja. Dari sanalah seseorang akan belajar menjalin hubungan.
“Sehingga, tak heran, di usia 30-an, saat seseorang merasa lebih berpengalaman dan lebih percaya diri, maka ia lebih bisa menjalani hubungan lebih baik, termasuk dalam hal hubungan seksual,” kata juru bicara yang tak disebutkan namanya.
Hal yang menarik dilihat adalah chemistry dan komunikasi adalah hal yang krusial bagi seseorang, ketimbang kemenarikan sesaat.
Hal yang patut diperhatikan adalah, rasa nyaman untuk bersama dengan pasangan, sambil menjaga hubungan tetap segar, serta menghindari rutinitas adalah kunci hubungan yang sehat, namun, hal-hal ini agak tricky. ***(bsc)
Sumber:Daily Mail