RIAUFAKTA.com - Praktek korupsi dibawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai makin menjadi-jadi.
Demikian dikemukakan penggiat antikorupsi dari Indonesian Corruption Watch (ICW), Abdullah Dahlan dalam kesempatan launching buku berjudul “Jejak Korupsi, Politisi, dan Klan Cikeas” di Wisma Kodel, Jakarta, Rabu (2/4/2014).
“Tak hanya itu, KPK sebagai lembaga independen untuk memberantas korupsi juga kerap mendapat tekanan politik,” bebernya.
Menurutnya, korupsi politik di rezim kedua SBY yakni periode 2009-2014 cenderung didominasi praktek korupsi.
“SBY ini bak pemimpin bermuka dua, di satu sisi mendukung pemberantasan korupsi dan menjadikan agenda nasional tapi implikasinya tak ada,” sambungnya.
Abdullah menambahkan, Presiden SBY dengan posisinya sebagai kepala negara dinilai tidak memberi dukungan bagi penegakan hukum.
“Terjadi inkonsistensi kepemimpinan politik. Satu sisi SBY bicara agenda pemberantasan korupsi. Instruksi presiden banyak dikeluarkan tapi impilkasinya tidak ada,” kata Abdullah. ***(rmol)