Tak Terima Dirinya Dikatakan Penampung Illog, Ah Chai Siap Tunjukan Dokumen Resmi

Kayu-kayu yang diduga milik Ah Chai | Foto: Hendri

Kayu-kayu yang diduga milik Ah Chai | Foto: Hendri

RIAUFAKTA.com - Pemilik galangan kapal Ah Chai Bagan yang beroperasi di Sungai Nyamuk, Kecamatan Sinaboi, menuding bahwa ada oknum yang sengaja menjebak dirinya dengan mengatakan bahwa dirinya menampung kayu hasil pembalakan liar.

Hal itu berawal ketika adanya penggrebekan yang dilakukan pihak Sat Reskrim Polres Rohil pada dok miliknya beberapa waktu lalu.

“Kita memiliki izin dari menteri kehutanan untuk mengumpulkan kayu dari hasil penjualan orang, jadi kalau ada isu bilang saya ini penadah kayu illog itu tak betul, ” Kata Ah Chai, Senin (5/5/2014).

Ah Chai berkilah, sewaktu terjadi transaksi penjualan kayu yang diduga melibatkan oknum aparat, dirinya tidak terlibat di dalamnya. Namun dia menuding bahwa Achai Sungai Nyamuk lah yang membeli kayu yang kini telah disita oleh Polres Rokan Hilir sewaktu melakukan razia beberapa waktu lalu.

Dikatakannya, saat terjadi transaksi, dirinya sedang berada di Jakarta. Untuk itu, dia tidak tahu menahu persoalan yang terjadi sehingga ujung ujungnya, dia kena getahnya.

Kecurigaannya seketika timbul karena kuat dugaan, ada oknum yang sengaja mengkambing hitamkan dirinya sehingga terpaksa dirinya berurusan dengan aparat penegak hukum.

“Jika tak percaya, saya masih menyimpan tiket pesawat ke jakarta,” ujarnya. Dia mengancam akan buka bukaan kepada aparat penegak hukum terkait legalitas penampungan kayu untuk keperluan galangan kapal.

Sebelum berita ini diturunkan, perdagangan kayu tanpa dokumen resmi meraja lela dikepenghuluan sungai nyamuk, kecamatan sinaboi. Malah, kegiatan ini sudah seperti terorganisir dan berlangsung lama.

Menurut keterangan salah satu warga sungai nyamuk, Mulyadi, ratusan ton kayu berbagai jenis masuk digalangan kapal milik Ah Chai di sungai nyamuk. Yang lebih membuat miris, kayu tersebut dikawal oleh oknum berseragam. Kayu tersebut ada yang masuk melalui jalan darat dan ada yang melalui sungai.

Biasanya, mereka melakukan aktifitas pembongkaran pada saat tengah malam. Kayu-kayu tersebut, rencana­nya akan diolah menjadi kapal yang berada dipinggiran sungai nyamuk.

Hasil pantauan lapangan, puluhan kayu dari jenis meranti, pisang-pisang serta dan kayu lunas yang berharga ratusan juta rupiah berada digalangan kapal milik Ah Chai di sungai nyamuk.***(Hendri)

Tanggapan

Komentar

Tags: