RIAUFAKTA.com - Kepedulian terhadap kondisi lingkungan nampaknya tengah disemangatkan oleh Satuan Polisi Air (Polair) Polres Dumai dengan cara melakukan penanaman 3.500 batang mangrove di sepanjang pantai hutan bandar bakau, Kecamatan Dumai Barat.
Kasat Polair Dumai AKP Wilson Butar-butar mengatakan, penanaman tumbuhan penahan abrasi ini melibatkan partisipasi lembaga pengiat lingkungan seperti Pencinta Alam Bahari (PAB). Kegiatan ini merupakan instruksi dari pimpinan Polri.
“Kami hari ini melakukan penanaman pohon mangrove di kawasan hutan bandar bakau yang posisinya berada di bibir pantai Dumai. Seluruh jajaran kepolisian di daerah ini mendukung program penghijauan dan pelestarian lingkungan itu,” katanya, Selasa (3/6/14).
Dijelaskan Kasat Polair Dumai ini, penanaman pohon ini juga bertujuan mendukung keberadaan hutan bandar bakau sebagai pusat tanaman mangrove di kota Dumai. Dan menjadi ikon hutan mangrove yang dimiliki Kota Pelabuhan ini.
“Ini bentuk kepeduliaan polisi terhadap kelestarian lingkungan yang dikuatirkan bisa rusak akibat dorongan air laut ke daratan. Tanaman mangrove kita bagikan juga kepada masyarakat sekitar hutan bandar bakau untuk menarik kesadaran,” terangnya.
Pohon yang ditanam ini, kata Wilson, kemudian akan diupayakan untuk tetap berkembang biak dengan cara rutin melakukan perawatan yang diharapkan peranserta dari masyarakat lokal.
Sementara, Ketua PAB Dumai Darwis Moch Saleh mengungkapkan, hutan bandar bakau diupayakan menjadi pusat mangrove agar dapat mengembangkan seluruh tanaman berjenis penahan dorongan ombak yang mengerus daratan.
“Kami menyambut baik kegiatan Polri yang ikut membantu pelestarian lingkungan, karena kalau dibiarkan maka kehidupan daratan bisa makin hilang akibat ombak air laut,” ungkapnya.
Selain fokus pada pengembangan tanaman mangrove dan sejenisnya, PAB juga membuka sekolah alam yang diikuti oleh anak-anak tempatan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pelestarian lingkungan.
“Secara dini kita terus memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada generasi muda agar terdorong ikut menjaga dan melestarikan lingkungan. Sekolah alam ini juga memperkenalkan berbagai jenis tumbuhan penahan abrasi,” jelasnya.***(Ipin)