Terjadi Saat Zaman Megawati, Fadli Zon Tantang Kubu Jokowi Ungkap Pembunuhan Munir

Bagikan:

RIAUFAKTA.com - Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta, Fadli Zon menyayangkan pertanyaan calon wakil presiden Jusuf Kalla soal dugaan pelanggaran HAM yang melibatkan Prabowo Subianto. Menurut Fadli Zon, pertanyaan itu justru menjatuhkan citra Jusuf Kalla.

“Pertanyaan JK itu pertanyaan politikus biasa, bukan negarawan. Ia sudah tahu jawaban dari pertanyaannya, namun dilontarkan hanya untuk menyudutkan,” ujar Fadli Zon.

Baginya, sikap Prabowo maupun Hatta sudah tepat dengan tidak melakukan serangan balasan yang bersifat personal kepada Jusuf Kalla. Kata Fadli Zon, sebagai seorang negarawan, Prabowo dan Hatta tidak mau terjebak pada masalah personal.

“Kalau mau menyerang, Prabowo bisa ajukan pertanyaan bagaimana klarifikasi pernyataan Jusuf Kalla yang pernah mengatakan bahwa Indonesia akan hancur bila dipimpin Jokowi. Tapi Prabowo tidak menyerang JK,” ujarnya.

Kata Fadli, isu HAM yang dijadikan alat untuk menyerang adalah isu lama dan tidak relevan. “Itu isu murahan yang diambil lagi dari tong sampah,” kata Fadli.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini justru menantang balik kubu Jokowi-JK terkait isu pelanggaran HAM.

“Mari kita bongkar pembunuhan Munir dan Theis H. Eluay di Papua. Pembunuhan itu terjadi saat Megawati berkuasa,” tantangnya.

Saat debat capres-cawapres, Jusuf Kalla menanyakan terkait kasus dugaan pelanggaran HAM tahun 1998 yang diduga melibatkan mantan Komandan Jenderal Kopassus itu, dan langkah apa yang dilakukan Prabowo ke depan.

Namun, Prabowo menjawab dengan tenang pertanyaan itu. Bahkan, meminta Jusuf Kalla menanyakan langsung ke atasan Prabowo saat masih aktif di TNI, jika ingin jawaban lebih jelas. ***(VIVAnews)

Kirim Komentar:

Berita Lainnya