Riau Butuh 12.500 Ekor Sapi Jelang Ramadhan

pasar ternakRIAUFAKTA.com - Pemerintah Provinsi Riau menyatakan daerah tersebut butuh sekitar 12.500 ekor sapi menjelang dan selama Ramadan 1435 Hijriah serta jelang perayaan Idul Fitri.

“Kebutuhan daging sapi meningkat jelang Ramadan dan stok ketersediaan daging di pasaran bisa dibilang masih aman. Tapi hingga Idul Fitri, Riau butuh sekitar 12.500 ekor sapi,” ujar ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Riau Zailani Arifsyah di Pekanbaru, Selasa.

Menurut dia, pihaknya telah melakukan pemantauan untuk stok hingga menjelang Ramadan tahun ini dengan kondisi kebutuhan konsumsi masyarakat di Riau akan tercukupi dan begitu jugan dengan Idul Fitri.

Untuk pengadaan daging sapi yang dikomsumsi masyarakat di Riau, pasokannya didatangkan dengan melakukan impor dari Australia karena di negara kangguru tersebut sudah terkenal sebagai pemasok hewan tersebut.

“Kami akan melakukan operasi pasar kalau memang ada kenaikan harga daging di pasar. Namun berdasarkan pantauan kami, harga daging meningkat jelang Ramadhan dan dinilai cukup wajar karena sejauh ini distribusi daging tersebut masi aman dan lancar,” ucapnya.

Operasi pasar akan dilakukan, lanjutnya, sebagai upaya dalam mengontrol lonjakan harga seperti harga daging sapi. Terlebih seperti saat sekarang ini yang sudah mendekati bulan puasa, dimana harga daging sapi biasanya mengalami lonjakan.

“Kalau tidak dikontrol langsung, bisa jadi harga daging ayam dan sapi sulit dikendalikan. Makanya, kami akan turun langsung ke pasar-pasar tradisional pada pelaksanaan operasi pasar,” katanya.

Menjelang bulan suci Ramadhan yang tidak sampai satu pekan lagi, harga daging sapi di pasar tradisional Pekanbaru mulai merangkak naik mencapai Rp100 ribu per kilogram dari sebelumnya berkisar antara Rp90 ribu sampai Rp95 ribu per kilogram.

Safri, pedagang daging sapi di Pasar Dupa mengaku, tidak mengetahui pasti kenaikan harga daging sapi tersebut karena pihaknya sebagi penjual terpaksa menaikkan harganya menyusul tinggi harga di tingkat pemasok.

“Kami tinggal menyesuaikan saja. Kalau dari pemasok harganya tinggi, maka tidak mungkin kami jual murah. Lagi pun berapalah untung kami,” katanya. ***

 

Sumber: Antara

Tanggapan

Komentar

Tags: