RIAUFAKTA.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau Gubernur Riau, Bupati dan Walikota di Provinsi Riau segera mengambil langkah-langkah nyata untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayahnya.
Berdasarkan pantauan satelit Terra dan Aqua, hotspot di Riau meningkat terus. Pantauan pagi tadi pukul 07.00 Wib, hotspot di Sumatera ada 386 titik, dimana 366 diantaranya berada di Riau.
Ini artinya 95 persen hotspot berada di Riau. Dari 366 hotspot tersebut tersebar di Rokan Hilir 221, Dumai 59, Bengkalis 57, Pelalawan 19, Inhil 3, Kuansing 3, Meranti 2, Siak 1 dan Inhu 1.
“Karhutla di Riau selalu berulang dan semua faktor-faktor penyebab telah dikenali. Wilayah lain di Sumatera yang bergambut seperti Sumut, Jambi dan Sumsel bisa mengantisipasi karhutla sehingga hotspot terkendali. Kuncinya adalah penegakan hukum karena 99 persen penyebab karhutla adalah disengaja atau dibakar,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (25/6/2014).
Dikatakannya, banyaknya hotspot di Riau perlu diwaspadai karena arah angin dominan ke timur laut-timur. Potensi asap yang terbawa hingga ke Singapura dan Malaysia akan makin meningkat jika tidak segera diatasi secara total. Apalagi berdasarkan prakiraan BMKG, pada Juli 2014 hujan di daerah Inhil, Pelalawan dan Kuansi akan lebih rendah dibandingkan dengan daerah lain di Sumatera.
Sementara pada Agustus 2104 kondisi cuaca di Riau akan lebih kering dibandingkan dengan wilayah Sumatera lainnya. Hujan berkisar kurang dari 50 mm/bulan. Lahan gambut kering akan mudah sekali terbakar.
“Kepala BNPB telah melaporkan kepada Presiden dan Wapres terkait antisipasi mengatasi karhutla dari ancaman El Nino. BNPB bersama TNI, Polri, Manggala Agni, KLH dan lainnya terus memberikan pendampingan ke Pemda Riau,” sakatnya.
“Saat ini helicopter Kamov, Sikorsky dan Bolco masih dioperasikan di Riau untuk water bombing. Begitu pula pesawat Hercules dan Casa juga terus melakukan modifikasi cuaca,” sambung Sutopo sembari mengatakan BNPB menyiapkan dana siap pakai Rp 355 miliar untuk mengatasi karhutla di Indonesia. ***(rmol)