RIAUFAKTA.com - Berbagai jenis jajanan makanan berbuka puasa (takjil) yang tersedia di “Pasar Kaget” Ramadhan dipastikan aman dikonsumsi, demikian hasil pengujian yang dilakukan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru berkerjasama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) dan Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pelalawan, Riau, beberapa waktu lalu.
Informasi ini dibeberkan Kepala Diskes Kabupaten Pelalawan dr Endid Romo Pratiknyo, Jumat (4/7) di Pangkalan Kerinci. Dikatakannya, bahwa uji sampel terhadap makanan yang dijual di Pasar Bedug atau lapak dadakan pada bulan puasa tahun ini digelar, untuk memastikan apakah makanan tersebut mengandung bahan kimia berbahaya bagi manusia atau tidak.
” Dan alhamdulillah setelah dites sampel makanan yang dijual tersebut ditiga lokasi berbeda tidak ditemukan kandungan zat kimia atau bahan berbahaya pada makanan tersebut. Artinya, makanan di Pasar Bedug itu aman dikonsumsi bagi manusia,” terang Kepala Dinas Kesehatan.
Disebutkan Kadiskes yang mengaku saat meninjau pasar kaget Ramadan bersama Kadis Perindagsar Pelalawan Drs H Zuerman Das MM dan Kepala Seksi Pemeriksaan Badan Pemeiksaan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Riau Veramika Ginting, Kamis (3/7) sore menjelang berbuka mendatangi tiga lokasi berbeda.
” Ya, kami turun di 3 tempat serta lokasi yang berbeda yakni di lapangan sepak bola Pangkalan Kerinci, Simpang Arbes dan di GOR Jalan Akasia kecamatan Pangkalan Kerinci,” bebernya.
Diungkapkan mantan Direktur RSUD Selasih ini, bahwa kendati beraneka makanan berbuka yang tersedia pasar Ramadan direkomendasikan aman disantap, namun pihaknya tetap menghimbau agar pedagang tidak menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya seperti rhodamin dan boraks. Dan masyarakat juga terus diimbau untuk tetap teliti dalam memilih menu berbuka puasa.
” Masyarakat pembeli harus dapat selektif dalam membeli dan mengkonsumsi makanam jajanan agar tetap sehat selama menjalankan ibadah puasa. Dan kepada pedagang makanan, agar makanan jajanan yang dijajakan syarat layak sehat. Jangan karena mengejar keuntungan, tapi mengancam kesehatan orang banyak,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pemeriksaan Badan Pemeiksaan Obat dan Makanan (BPOM) Prponsi Riau Veramika Ginting mengatakan, bahwa pelaksanaan uji sampel terhadap makanan ini, merupakan program rutinitas tahunan yang digelar oleh BPOM. Dimana beberapa minggu yang lalu, pihaknya telah menemukan makanan yang mengandung formalin disekitar pasar dadakan di Pekanbaru.
Atas hasil tersebut, maka BPOM Riau melakukan pemeriksaan terhadap jajanan makanan berbuka puasa yang gencar dilakukan pihaknya. Sedangkan pemeriksaan ini, akan dilakukan di 12 Kabupaten dan Kota di propinsi Riau yang hasilnya akan langsung diperiksa dilapangan.
“Salah satu makan yang mengandung kandungan berbahaya, terlihat dari warna makanan sangat mencolok. Namun, syukur dalam pelaksanaan uji sampel makanan di negeri Bono ini, hasilnya negatif atau tidak ditemukan makanan yang mengandung bahan berbahaya seperti boraks, rhodamin, metanil yellow dan formalin. Dan makanan yang di jUal oleh pedagang di Pangkalan Kerinci
ini sangat layak dikonsumsi karena memenuhi kategori layak sehat. Namun demikian, imbauan agar masyarakat tetap teliti membili makanan, tentunya akan tetap kita serukan,” ujarnya.
Dari pantauan dilapangan, di Pangkalan Kerinci terdapat puluhan titik lapak dadakan Ramadhan ini. Baik, secara individu maupun berkelompok. Lapak yang dibuka jelang masuknya waktu berbuka puasa ini selalu padat diserbu masyarakat. ***(Mcr)