RIAUFAKTA.com - Serangan udara yang dilancarkan militer Israel dalam Operasi “Protective Edge” ke Gaza terus berlanjut. Korban jiwa pun terus bertambah. Mereka tewas akibat terkena ribuan serangan rudal.
Tim medis di Gaza menyebutkan, jumlah korban tewas di Gaza mencapai 170 orang pada hari ketujuh serangan sejak Selasa 8 Juli 2014 pekan lalu.
Korban tewas terbaru merupakan seorang pria dan wanita yang meninggal setelah menjalani perawatan. Keduanya terluka akibat serangan pada Minggu 13 Juli kemarin.
“2 warga Palestina itu meninggal pada Senin pagi ini,” ujar pejabat medis di Gaza, seperti dimuat Al-Arabiya, Senin (14/7/2014).
Badan Militer Israel mengatakan sejauh ini, pihaknya telah meluncurkan 1.300 serangan rudal ke Gaza. Sementara menurut mereka, kelompok Hamas juga telah melontarkan 800 roket ke Israel.
Israel sebelumnya menyerukan warga Gaza untuk mengungsi, sebab mereka menargetkan markas dan tempat penyimpanan senjata Hamas yang berada di tengah-tengah permukiman penduduk.
Kemudian sebagian warga Palestina di Beit Lahiya, Gaza pun mengungsi. Mereka takut menjadi korban keganasan serangan rudal negeri zionis. Sebagian lainnya tetap bertahan meski dirundung suasana mencekam.
Pihak internasional turun tangan untuk meredam konflik. Kementerian Luar Negeri Prancis dan Jerman serta Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata kepada kedua belah pihak.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry menawarkan diri untuk membantu terciptanya kesepakatan gencatan senjata dan membicarakan kembali pertemuan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada April 2014 yang sebelumnya dibatalkan.
Konflik Israel dan Palestina terbaru ini dipicu oleh kasus penculikan. Sebelumnya tiga pemuda Israel tewas usai diculik kelompok yang disebut berasal dari Hamas. Kemudian remaja Palestina diculik dan dibakar hidup-hidup hingga berujung saling serang antara Hamas dan Israel.
Namun hingga kini belum ada tanda-tanda gempuran mereka. PM Israel Benjamin Netanyahu menegaskan pihaknya tak akan berhenti dan memenuhi permintaan pihak internasional, karena bagi mereka langkah itu tepat untuk mengakhiri serangan roket dari Hamas.
Sumber: Liputan6.com