Usai Membunuh Jeannete, Tersangka Mencuci Percikan Darah di Belakang Toilet

Bagikan:
Yulia alias Dona saat memperagakan pembunuhan yang dilakukannya terhadap Jeannete | foto: Fly

Yulia alias Dona saat memperagakan pembunuhan yang dilakukannya terhadap Jeannete | foto: Fly

RIAUFAKTA.com - Warga Jalan Angkasa, tepatnya di depan halaman Pujasera Hes, Kecataman Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (4/9/2014) pagi, berbondong-bondong mendatangi tempat tersebut guna melihat rekontruksi kasus pembunuhan bayi Gracia Jeannete yang dilakukan pembantunya sendiri Yulia alias Dona.

Pantauan di lokasi kejadian, tersangka Yulia alias Dona memperagakan dengan sadisnya melakukan pembunuhan bayi Jeannete di belakang lapangan badminton depan pujasera Hes.

Jeannete dibunuh tersangka dengan menggunakan pisau, usai membunuh bayi malang tersebut, pisau diletakan di bawah terpal dekat toilet lapangan badminton.

Hal itu terlihat dari reka adegan yang digelar Kepolisian Resort Kota Pekanbaru. Dalam reka adegan ke-17, tampak tersangka Yulia, melakukan pembunuhan dengan menusuk bayi Jeannete, sebanyak 2 kali.

Setelah melakukan pembunuhan dan meletakannya di bawah terpal, tersangka Yulia, lalu mencuci percikan darahnya di toilet.

Percikan darah di terpal pun, masih tampak saat rekontruksi. Setelah melakukan pembunuhan tersebut, tersangka Yulia, teryata kabur dengan melompat pagar yang berada di belakang toilet.

Dalam rekontruksi tersebut, keluarga korban tampak emosi. Tersangka dikejar dan nyaris dipukul. Beruntung aparat Kepolisian yang diterjunkan untuk mengamankan rekontruksi tersebut dapat mengatasinya.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto W SH SSos MH, melalui Kasat Reskrim Hariwiyawan Harun Sik M.Ik, mengatakan rekontruksi ini dilakukan untuk menyusuaikan hasil pemeriksaan tersangka dalam penyidikan.

“Setelah dilakukan rekontruksi, ternyata reka adegan yang dilakukan tersangka sebanyak 30 adegan. Dalam pemeriksaan atau penyidikan tersangka, hanya 24 adegan, ” ujar Kasat.

Sementara orang tua korban, Indra, yang juga melihat rekontruksi terlihat geram kepada tersangka. Ia emosi, melihat tersangka dengan santainya saat melakukan rekontruksi tersebut.

“Kalau sama saya selesai tuh bang. Saya bikin mutilasi orang kayak gitu, ” ujarnya.

Ia juga mengatakan tersangka sangat kejam telah membunuh bayi yang tak berdosa. Ia berharap tersangka dihukum mati.

“Kalau bisa dihukum mati bang, ” tambahnya.

Kuasa hukum keluarga korban, Taufan SH MH, yang juga ikut menyaksikan rekontruksi tersebut mengatakan tersangka sepertinya telah merencanakan pembunuhan tersebut.

“Kayaknya tersangka sudah merencanakan semua ini. Tidak hanya itu saya juga minta polisi penyalur pembantu CV EMB untuk diusut dokumennya. Karena ini bukan jasa pembantu tapi traiffiking, ” ujarnya. ***(Fly)

Kirim Komentar:

Berita Lainnya