RIAUFAKTA.com - Pihak PT Abdi Bina Karya Sembada (ABKS) dituding harus bertanggungjawab atas tewasnya sopir mobil tanki bernama Jarmalis (38) warga Dusun Sri Jaya, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.
Jarmalis tewas mengenaskan akibat mobil tangki yang meledak di Jalan Tanjung Batu, Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru, Senin (8/9/2014) lalu.
“Ini kan yang tewas sopirnya. Dia tewas karena sedang mengelas tangki yang karatan dengan dibantu oleh tukang las, ” ujar Ardyan Adtya, BM PT Pertamina Persero Wilayah Sumbar-Riau, yang dihubungi melalui selulernya, Ahad (14/9/2014) siang.
Pihak Pertamina tidak ada wewenang untuk memberi sanksi kepada PT ABKS, karena perusahaan tersebut perusahaan agen resmi yang mengambil atau membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi untuk industri kepada Pertamina.
“Yang jadi masalahnya sekarang dari sisi tenaga kerja. Karena dia (sopir-red) melakukan pengelasan tangki di bengkel perusahaannya,” ujar Ardyan.
Dari penyelidikan atau informasi yang diterima PT Pertamina, mobil tangki berkapasitas 20.000 ton tersebut sudah berkarat, sehingga dilakukan pengelasan. Hingga kini hubungan kemitraan PT ABKS dengan pertamina masih berjalan sesuai dengan prosedur.
“Jadi pihak PT ABKS harus bertanggungjawab itu kan sopir dari armadanya,” sebut Ardyan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, diduga akibat melakukan pengelasan truk tangki tidak sesuai prosedur, satu unit truk tangki untuk memuat solar milik PT Abdi Bina Karya Sembada (ABKS) meledak, Senin (8/9) sekitar pukul 10.00 WIB.
Akibat ledakan hebat tersebut, sopir truk nahas tersebut yang bernama Jarmalis (38) tewas, sedangkan tiga rekannya Riko Ismail (21) warga Tambang, Kabupaten Kampar, dan Hibimuddin Daulay (44) warga Jalan Seroja, Kecamatan Tampan, serta Donner Daulay (37) mengalami luka ringan dan memar-memar. ***(Fly)