RIAUFAKTA.com - Presiden RI yang juga Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku kecewa atas keputusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia yang mengesahkan Rancangan Undang Undang (RUU tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Saya kecewa dengan hasil dan proses politik yang ada di DPR RI, meskipun saya menghormati proses politik itu sebagai seorang Demokrat, tetapi sekali lagi saya kecewa dengan proses maupun hasil yang ada,” kata SBY saat memberikan keterangan pers di The Willard Hotel, Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (25/9) malam atau Jumat (26/9/2014) WIB.
SBY berada di Amerika Serikat dalam rangkaian kunjungan kerja untuk menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York serta meresmikan Patung Saraswati di Pintu Masuk Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan menerima Award for Distinguished Contribution to US-Indonesia Relations dari Usindo di Washington.
Seperti dilaporkan wartawan Investor Daily, Novy Lumanauw dari Washington, SBY mengaku kecewa karena semua usulan yang disampaikan Partai Demokrat terkait Pilkada langsung dengan 10 perbaikan utama, sama sekali tidak ditanggapi fraksi-fraksi di DPR.
Padahal, lanjutnya, dalam pandangan Demokrat seharusnya Pilkada langsung tetap dilaksanakan dengan syarat diperlukan perbaikan besar karena banyak penyimpangan dan ketidakbenaran yang terjadi sejak proses demokrasi itu pertama kali digelar pada tahun 2004 lalu.
“Mengapa saya kecewa? Usulan, opsi yang disampaikan Partai Demokrat yaitu Pilkada langsung dengan 10 perbaikan besar dengan 10 persyaratan utama yang menurut PD itu yang terbaik, tetap langsung sehingga rakyat yang berdaulat. Tetapi karena selama 10 tahun banyak ekses, penyimpangan, ketidakbenaran, maka pilihannya langsung, tetapi dengan perbaikan dan kemudian usulan itu ditolak,” kata SBY. ***(bsc)