RIAUFAKTA.com - Harga getah karet di Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, anjlok, sehingga membuat para petani karet di daerah tersebut kian terpuruk. Kondisi ini telah berlangsung hampir satu tahun lamanya.
Turunnya harga karet ini, membuat petani kelabakan, karena sumber penghasilan mereka hanya semata-mata dari hasil getah karet tersebut. Diharapkan pemerintah bisa berperan aktif dalam mengatasi hal ini.
“Jika beberapa bulan lalu, harga karet turun hingga Rp8000 per kilonya, sekarang mencapai Rp5000-5.500 per kilonya. Kondisi ini sama saja membunuh petani,” ujar Jasril (35), seorang petani karet warga Desa Padang Sawah, Kecamatan Kampar Kiri, kepada RiauFakta.com Rabu (1/10/2014).
Dengan demikian, sebut Jasril, petani bukan hanya kewalahan melainkan juga merintih, karena sumber mata pencaharian satu-satunya yang ia miliki tidak lagi dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya.
“Saat ini harga kebutuhan terus melonjak, dan ini berbanding terbalik dengan harga getah karet. Harga karet per kilo tidak lagi sebanding dengan harga satu kilogram beras. Jika karet Rp 5000 per kilonya, sedangkan beras mencapai 10.000-12.000 per kilo. Jika sudah begini mau makan apa kami ini, ” tutur Jasril.
Maka dari itu, sebutnya, mewakili para petani karet lainnya, dirinya berharap agar pemerintah, baik pemerintah Kabupaten, Provinsi dan pusat untuk dapat membela nasib rakyat saat ini, terutama para petani karet.
“Sudah cukup lama kami menderita, mohon perjuanghkan nasib kami ini, ” tutupnya dengan mata berkaca-kaca. ***(Doni Piliang)