RIAUFAKTA.com - Puluhan massa yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Daerah Barisan Rakyat Anti Korupsi (DPD-BARA API) dan mahasiswa menggelar aksi demo di depan kantor Walikota Pekanbaru, Jumat (17/10/2014) sekitar 10.00 WIB.
Sementara dalam aksinya, pendemo menyoroti dugaan korupsi yang dilakukan Walikota Pekanbaru, Firdaus MT, diantaranya dugaan bagi-bagi proyek secara penunjukkan langsung (PL), dugaan korupsi lahan kantor baru Walikota, beasiswa yang dinikmati oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta proyek tenda senilai Rp 2 miliar di kediaman dinas Walikota Pekanbaru.
Begitu juga para pendemo ini menilai proyek tenda tersebut merupakan bentuk pemborosan di tengah banyaknya masalah di Kota Pekanbaru. Mereka juga menilai berbagai kasus itu merupakan bentuk ketidakpedulian pemerintah terhadap masyarakat.
”Hal semacam itu merupakan lumbung korupsi yang dilakukan oleh Walikota dengan DPRD Pekanbaru. Walikota kita ini bermuka manis, berlagak santun, namun perangainya luar biasa,” teriak Koordinator Lapangan, Irwan dalam orasinya.
Pendemo juga menuding penyaluran beasiswa oleh Pemerintah Kota (Pemko) tidak transparan. Mereka menilai, hak mahasiswa yang seharusnya mendapatkan beasiswa telah dirampas oleh pegawai yang sebenarnya sudah digaji oleh negara.
“Yang punya hak mendapat beasiswa apakah hanya PNS saja. Kami juga punya hak. Dan coba kita bayangkan berapa beasiswa yang dapat dinikmati mahasiswa dengan dana Rp2 miliar untuk membangun tenda di rumah dinas walikota itu,” ujarnya.
Pendemo juga menuding proyek PL yang ada di Pekanbaru hanya kongkalikong. Bahkan, cara seperti itu dianggap sebagai wujud bagi-bagi proyek.
”Namun justru pembangunan lebih banyak dilakukan oleh Pemprov. Tidak ada pembangunan yang dilakukan oleh pemko mulai dari zaman Herman Abdullah hingga Firdaus MT. Selama ini pemerintah hanya menghabiskan anggaran saja,” tegasnya dengan suara lantang. ***(Zid)