Ratusan Rumah di Kampar Terendam Banjir
BERITA TERKAIT
RIAUFAKTA.com - Sungai Kampar sudah beberapa hari ini kembali meluap, akibat luapannya semua desa yang berdekatan langsung dengan Sungai Kampar terendam banjir.
Dari Pantauan wartawan di Desa Pulau Rambai, Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar, Kamis (27/11/2014) terlihat ketinggian air mencapai 3 meter, sehingga memutus akses jalan ke berbagai desa dan melumpuhkan ekonomi masyarakat.
Selain itu, air juga merendam rumah ibadah, sekolah, serta puluhan hektar tanaman masyarakat di desa tersebut.
Menurut Camat Kampar Timur, Syamsuriansyah ketika dijumpai saat meninjau lokasi banjir mengatakan, bahwa di Kecamatan ini Desa Pulau Rambai termasuk desa yang paling parah terkena dampak banjir dari luapan Sungao Kampar. Akibatnya dua SD, satu MTSN serta tiga Masjid di rendam oleh banjir yang sudah mengganas semenjak Rabu (26/11/2014) itu.
“Dengan jumlah penduduk lebih kurang 700 KK yang di rendam air, kita sudah mendapatkan laporan soal banjir ini pada hari Rabu lalu dari pemerintahan desa. Kita beserta pihak terkait seperti Basarnas, BPBD dan TNI sudah siaga di desa ini, ” katanya.
Data awal pada hari Rabu pagi itu menurut Camat hanya sekitar 44 rumah yang di rendam banjir. Akan tetapi pada sorenya dikatakan Camat sudah terima laporan 89 rumah terendam banjir.
“Oleh karena itu kami meminta kepada masyarakat untuk meninggalkan desa yang di kepung Sungai Kampar itu, dengan cara evakuasi ke tempat yang aman. Alhamdulillah masyarakat mau dan masih ada yang bertahan saat ini, namun pihak BPBD, TNI dan Basarnas tetap siaga jika sewaktu waktu ada masyarakat ingin menyelamatkan diri, tim ini sudah siap mengevakuasi dengan perahu karet secepat mungkin, ” tambahnya.
Diakui camat ini, dirinya selalu memantau ketinggian debit air dan melaporkannya ke dinas sosial disana.
“Tadi Kepala BPBD Irtarius, Dinas Sosial Annizur, dan anggota DPRD Provinsi Riau Masnur turun langsung ke sini untuk meninjau lokasi yang terparah ini, dan mereka sudah memberikan bantuan secara simbolis dengan memberikan dua kardus mie instant kepada masyarakat, ” tutur Syamsuriansyah.
Sementara itu Kades Pulau Permai Syafrizal menjelaskan, ada sebanyak 105 rumah penduduk sudah tiga hari direndam banjir, mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
“Ditambah lagi 80 persen warga saya hidup dari sektor pertanian, dan sekarang sektor itu sudah digenangi banjir, tentu mereka hanya pasrah dengan keadaan, tentu sebagai Kades saya sudah melaporkan dan memberikan informasi kepada pihak kecamatan, ” kata Syafrizal.
Sementara itu, Yunita salah seorang masyarakat Pulau Permai membenarkan apa yang dikatakan Kades tersebut.
“Kami sekarang sudah pasrah pak, tempat tidur kami tenggelam terpaksa kami buat pangkin agar dapat tidur, walaupun itu tidak nyaman, ayam kami juga banyak mati Pak, ” sebut Yunita sambil menunjuk bangkai ayam yang sudah mati beberapa hari lalu.
Untuk itu, Yunita dan warga yang ada di sana meminta kepada Pemda Kampar agar secepatnya memberikan bantuan kepada masyarakat yang kini terkena bencana banjir itu.
“Karena bantuan sangat diperlukan sekali bagi kami sebagai orang kecil ini, ” pintanya.
Di desa Pulau Permai juga terlihat Posko Banjir yang siap menampung aspirasi masyarakat. Di posko itu juga ada anggota TNI, Polri, Sat Pol PP serta aparat Pemerintahan Kecamatan Tambang yang siap membantu masyarakat selama 24 jam. ***(Hen)