Peringati Hari AIDS se-Dunia, BNK Bengkalis Kunjungi Lapas

IMG_20141205_094438BENGKALIS, RIAUFAKTA.com - Wakil Bupati Bengkalis selaku Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Bengkalis menjadi nara sumber dalam acara memperingati hari AIDS sedunia dan hari anti narkotika internasional dengan tema “Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS di lingkungan KEMENKUMHAM di Bengkalis” yang dilaksanakan di Lapas kelas IIA Bengkalis, Jumat (5/12/2014).

Dalam acara dialog interaktif tersebut juga turut hadir Kepala Lapas IIA Bengkalis dan Sekretaris Komis Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Bengkalis.

Sedangkan peserta dari pegawai Lapas Bengkalis dan para warga binaan. Dialog interaktif tersebut juga disiarkan secara langsung oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Bengkalis.

Kegiatan sosialisasi ini, sebagai salah satu upaya peningkatan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, dan penyakit seksual menular lainnya yang cenderung saat ini jumlah kasusnya terus meningkat.

Sementara itu, H Suayatno saat dijumpai wartawan usai melaksanakan acara tersebut mengatakan, penyakit mematikan seperti HIV/AIDS tersebut beberapa waktu belakangan ini cenderung meningkat.

“Perkembangan penyakit HIV/AIDS beberapa waktu belakangan ini sudah sangat mengkhawatirkan. Sementara upaya-upaya pengobatan dalam rangka penanganan penyakit mematikan itu masih dicari solusinya. Selama ini apabila positif terjangkit, maka akan berujung pada maut, Itu sebabnya penyakit ini dikatakan sangat menakutkan. Karenanya, upaya yang paling memungkinkan dalam upaya penanganan HIV/AIDS adalah upaya pencegahan perkembangannya, ” kata Suayatno.

Suayatno juga mengungkapkan, bahwa tidak ada satupun Kabupaten/kota di Provinsi yang bebas dari permasalahan penyakit mematikan ini.

“Masalah HIV/AIDS merupakan ancaman serius bagi kemanusiaan, karena itu pemerintah bersama stakeholders dan masyarakat umum berkomitmen kuat untuk mencegahnya secara komprehensif dan berkesinambungan,” tegasnya.

Untuk itu, dalam rangka meminimalisir jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bengkalis, demikian Suayatno, perlu diupayakan pencegahan dan penanggulangannya, antara lain dengan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi orang yang terinfeksi HIV/AIDS.

”Guna mewujudkan harapan mulia tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, karena disamping memerlukan proses, juga masih banyak kendala dalam upaya pencegahan HIV/AIDS, salah satunya dengan pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD), ” sebut Suayatno.

Dikatakannya lagi, semakin meningkatnya angka penderita HIV/AIDS di Kabupaten Bengkalis tersebut, tentunya menjadi keprihatinan semua pihak. Suayatno juga sangat mengharapkan peran serta lapisan masyarakat agar dapat berperan aktif dalam menekan perkembangan penyakit mematikan tersebut.

“Perkembangan penderita HIV/AIDS terus meningkat setiap tahunnya. Tidak hanya di ruang terbuak umum tetapi juga di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) dengan pola interaksi yang tinggi antara para napi serta pola pembinaan yang kurang tepat, bukan tidak mungkin lingkungan Lapas akan menjadi tempat perkembangbiakan virus HIV/AIDS itu, ” pungkasnya. ***(Ardi)

Tanggapan

Komentar

Tags: