KAMPAR, RIAUFAKTA.com - Seharusnya setiap perusahaan yang terletak di suatu daerah dapat membantu masyarakat tempatan sebagai mitra baik dan menjalin kerjasama dengan pemerintah setempat.
Tapi lain halnya dengan perusahaan yang satu ini, PT Rama Bakti Estate yang terletak di Desa Beringin Lestari, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Riau, yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, dengan lahan ribuan hektar malah mempersulit masyarakat setempat dan pihak desa.
Hal ini dikatakan Abdul Jalil, selaku Kepala Desa (Kades) Beringin Lestari saat menceritakan kepada wartawan beberapa waktu lalu perihal PT Rama Bakti yang dinilainya kurang perhatian kepada Pemerintahan Desa setempat.
Kekesalan Kades ini berawal dari peminjaman alat berat kepada perusahaan tersebut untuk memperbaiki sebuah jalan alternatif yang rusak parah, sementara jalan tersebut menghubungkan ke berbagai desa tetangga. Akan tetapi sampai sekarang alat berat itu tidak bisa dipinjam dan kondisi jalan tersebut sudah nyaris putus.
“Sebagai Kades saya secara resmi sudah membuat permohonan bantuan peminjaman alat berat sebanyak dua kali, dan secara lisan sudah tak terhitung lagi. Malah saya sudah bosan untuk membicarakan itu kepada managernya, Suwarno. Tapi sampai detik ini, hasilnyapun nihil, ” kata Abdul Jalil.
Disebutkannya lagi bahwa sang manager Suwarno dengan sombong menjawab permohonan pihak desa tersebut untuk meminjamkan alat berat itu.
“Tak ada untungnya bagi kami (perusahaan-red) menolong masyarakat, ” kata Suwarno yang ditirukan Abdul Jalil.
Terkait hal itu, Abdul Jalil berharap kepada Bupati Kampar, Jefry Noer dan Pemerintahan Daerah hendaknya memberikan teguran kepada perusahaan seperti PT Rama Bakti ini agar lebih memperhatikan masyarakat setempat, dan jangan anggap enteng Pemerintahan Desa.
“Bila perlu, kaji ulang lagi izin operasionalnya perusahaan tersebut, ” harap Kades ini. ***(Hen)