Tak Ada Pembatas Jalan, Kecelakaan Marak di Jalur Dua Ruas Tambang
BERITA TERKAIT
KAMPAR, RIAUFAKTA.com - Pembangunan jalan dua ruas di tiga titik pada Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang membuat kondisi jalan lebih lapang. Namun sayangnya juga membuat rawan kecelakaan, karena tidak ada rambu-rambu yang menandakan bahwa akan ada jalan dua jalur, sehingga pengendara sering menabrak pembatas jalan.
“Ini terutama terjadi pada pengendara dari luar kota atau luar provinsi yang jarang melewati daerah ini, apalagi bagi mereka yang sudah kelelahan maka tabrakan tunggalpun sudah sering terjadi, ” ujar Kapolsek Tambang, Iptu Zuhri R Siregar kepada wartawan, Senin (29/12/2014).
Dijelaskannya, jalan dua jalur ini terdiri dari tiga titik, dan diantaranya masih merupakan jalan satu jalur, sehingga banyak pengendara yang lengah dengan kondisi ini, mereka tetap melaju dijalur satu dan begitu masuk ke jalur dua menabrak batas, terutama di malam hari, karena tidak ada rambu-rambu atau lampu peringatan yang memberitahukan kepada pengendara.
“Hampir tiga atau dua hari sekali terjadi kecelakaan di lokasi pembatas dua jalur ini, biasanya kecelakaan tunggal, baik kendaraan roda dua maupun roda empat, ” tambah Zuhri.
Untuk itu, pihaknya pernah menyampaikan ini kepada Bupati Kampar saat mengunjungi pos Lilin Siak beberapa waktu yang lalu, dan juga menyampaikan kepada Dishub Kampar agar bisa menyikapi hal ini.
“Setidaknya membuat rambu-rambu jalan, atau lampu tanda, maka pengendara akan tahu itu, ” ujarnya.
Sementara untuk pengamanan Pos Lilin Siak sendiri, dijelaskannya berlangsung aman dan nihil laka lantas yang mencolok, memang ada beberapa kali kejadian laka lantas namun tunggal dan tidak menimbulkan korban.
“Nah yang banyak adalah pengendara yang menabrak pembatas tersebut, ” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kampar, Hambali SE MBA MH, membenarkan banyaknya kecelakaan tersebut dan mengakui kondisi jalan dua jalur ini sangat tidak layak untuk keamanan.
“Karena lampu dan rambu peringatan tidak sesuai standar sehingga tidak membantu pengendara, ” ujarnya.
Pihaknya sendiri sudah lama prihatin dengan kondisi ini, bahkan sudah beberapa kali meminta dan menyurati Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Dinas PU Riau dan kontraktor untuk membangun lampu dan rambu peringatan yang sesuai standar.
“Namun sayangnya sampai saat ini belum ditindak lanjuti, padahal ruas jalan dua jalur ini ada tiga titik dalam artian potensi kecelakaan sangat besar, ” sebut Hambali.
Sementara kecelakaan terus terjadi, akhirnya setelah menunggu sekian lama, Dishub Kampar akhirnya memutuskan untuk membangun rambu-rambu sendiri.
“Kita kemarin menunggu Dishub Provinsi Riau, karena memang ini kewenangan mereka, namun dengan berbagai pertimbangan, terutama keselamatan masyarakat, maka kita akan bangun dan pasang sendiri rambu-rambu tersebut, dalam minggu ini akan kita laksanakan, ” pungkas Hambali. ***(Hen)