SIAK, RIAUFAKTA.com - Melalui slogan Siak The Truly Malay yang bermakna Siak Melayu yang Sebenarnya. Pemerintah daerah selalu berupaya menggali potensi nilai-nilai budaya dan sejarah lokal.
Hal ini dikarenakan Kabupaten Siak merupakan memiliki potensi pariwisata sejarah dan kebudayaan lokal sebagai bekas Kesultanan Melayu Nusantara yang pernah tersohor.Dimana daerah jajahannya terbentang mulai dari Aceh Tamiang, Langkat, hingga ke Sambas.
Demikian dikatakan Wabup Siak H Alfedri,MSi saat ekspos kesiapan Kabupaten Siak sebagai tuan rumah Kemah Budaya Nasional bulan Juni mendatang.
“Hal itulah yang menjadi dasar kami mengangkat tema kebudayaan lokal yang ada di Siak ini sebagai pusat Melayu, Alhamdulillah, kegiatan Kemah Budaya Nasional (KBN) ini telah disetujui oleh Kwarnas dan Kemendikbud.Nanti akan kita tampilkan sejarah kebudayaan Melayu Siak,” kata Ka Kwarda Siak dihadapan Rakernas Ka Kwarda se-Indonesia di Cibubur Jakarta.
Kegiatan KBN yang akan dilaksanakan tanggal 3-8 Juni mendatang di bumi perkemahan Tengku Buang Asmara Siak Sri Indrapura tersebut, akan di isi dengan berbagai macam agenda kegiatan yang kental bernuansa budaya melayu Siak.
“Kita akan laksanakan rangkaian kegiatan seperti pertandingan persahabatan dan permainan tradisional, upacara penyambutan, orientasi KBN, upacara pembukaan,konferensi pers, temu tokoh, workshop tari Zapin,workshop bersyair, jelajah budaya dan sejarah, pameran budaya,gelar kuliner tradisional khas Melayu,serta pementasan Siak Bermadah” Kata Alfedri.
Selain itu katanya, juga akan diadakan perlombaan antar peserta seperti pentas seni, permainan tradisional, seni budaya melayu, seni kriya, lomba masakan nusantara dan lain-lain.
Untuk itulah, dalam eksposnya Alfedri melaporkan berbagai persiapan daerah sebagai tuan rumah penyelenggara KBN yang akan diikuti peserta dari seluruh Indonesia dan negara tetangga tersebut, seperti hasil peninjauan lokasi dan kesiapan sarana dan prasarana.
Kemah Budaya Nasional tersebut mengambil tema “Harmoni di Tanah Melayu Menuju Manusia Indonesia Unggul dan Berkarakter Tahun 2045”, dengan motto “Satyaku kudarmakan, darmaku ku baktikan”.
Rapat kerja nasional ini mengangkat tema wujudkan pramuka sebagai pelaku perubahan untuk membangun bangsa yang bermartabat. Rakernas ini sebelumnya dibuka oleh ketua kwarnas, yang dimulai dari tanggal 25 - 28 Maret 2015.
Peserta terdiri dari seluruh pengurus kwartir daerah se Indonesia. Hadir pada kesempatan tersebut ketua Kwarnas Adhyaksa Dault beserta pengurus kwarnas. ***(mcr)