Kades Tasik Serai Hadiri Perpisahan SMAN 4 Pinggir

Simbolis penyerahan siswa kepada orang tua oleh pihak sekolah SMAN 4 Pinggir | Foto: Parlin Suandi Nababan

Simbolis penyerahan siswa kepada orang tua oleh pihak sekolah SMAN 4 Pinggir | Foto: Parlin Suandi Nababan

PINGGIR, RIAUFAKTA.com - Acara perpisahan yang digelar di halaman SMAN 4 Pinggir yang berada di Desa Tasik Serai, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Rabu (13/5/2015) lalu, dihadiri oleh Kepala Desa Tasik Serai Erwan S.sos, Bhabinkamtibmas Tasik Serai, Komite Sekolah, serta para undangan dan orang tua/wali murid.

Acara perpisahan berlangsung cukup meriah, karena berbagai tari-tarian dari siswa mengisi acara yang membuat para undangan larut dalam kegembiraan.

Abdul Rahman Matondang selaku Kepala Sekolah SMAN 4 di acara tersebut mengatakan, kalau acara perpisahan yang digelar adalah perpisahan untuk angkatan yang ketujuh itu bisa lebih baik dari sebelumnya.

“Kepada para siswa banyak berdoa, mudah-mudahan para siswa bisa lulus seratus persen, dan untuk angkatan yang ketujuh ini hasilnya bisa lebih baik dari sebelumnya, ” ujar Abdul Rahman.

Kepsek juga berharap agar para siswa yang lulus nantinya harus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Saya sangat berharap agar para siswa dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi (universitas), agar para ananda tidak menjadi pendatang di kampung sendiri, sebab tahun 2020 mendatang adalah perdagangan bebas, agar para ananda mampu bersaing, ” harapnya.

Dikesempatan itu, Abdul Rahman juga menyampaikan maafnya kepada para siswa dan juga kepada orang tua/wali murid.

“Selama tiga tahun kami sudah mendidik para siswa, dan itulah yang bisa kami perbuat, dan kepada siswa dan orang tua khususnya kelas 3 di kesempatan ini kami atas nama sekolah SMAN 4 minta maaf atas kesalahan dalam mendidik siswa, ” ungkapnya.

Diacara perpisahan itu, Kepala Desa Tasik Serai, Erwan S.sos juga menyarankan agar para orang tua siswa yang lulus nantinya bisa melanjutkan pendidikan anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Sebab warga di desa tersebut masih minim bergelar sarjana.

“Sumber daya manusia (SDM) di desa ini masih minim, jadi saya sangat berharap agar para orang tua menyekolahkan anak yang lulus nantinya dilanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, sebab warga di desa ini hanya dua persen yang bergelar sarjana/pernah menduduki bangku di universitas, ” tandasnya. ***(Parlin)

Tanggapan

Komentar

Tags: