RIAUFAKTA.com - Maraknya isu perambahan hutan di kawasan hutan Rohil yang di jual ke pihak luar dengan modus berlindung di balik nama kelompok tani yang direkayasa oleh orang yang tidak bertanggung jawab membuat sebagian hutan yang ada di wilayah Rokan Hilir porak poranda.
Anehnya lagi, menurut Amirudin selaku Penghulu Bagan Punak Meranti, tanpa memiliki surat kepemilikan yang sah, oknum yang namanya sudah dikantongi nya sangat berani memperjual belikan hutan belantara bahkan bisa terjual dalam jumlah yang besar.
Contohnya di Kepenghuluan Bagan Punak Meranti, menurut sumber terpecaya RiauFakta.com kawasan hutan daerah tersebut sejengkal pun tidak ada lagi, semuanya sudah dibeli pihak luar dan dimiliki kelompok tanin yang tak jelas.
Menyikapi hal itu, Amir saat di konfirmasi RiauFakta.com terkait hal itu Ahad (19/01) melalui selulernya mengatakan, bahwa dia benar telah mengetahui kejadian perambahan dan penjualan hutan di daerah pemerintahannya. Bahkan demikian dia, oknum pelaku pernah menawari sejumlah uang kepadanya, tetapi kala itu Amir menolaknya.
“Ya, pernah ditawari sejumlah uang, tapi kita tolak dan tim Kepenghuluan hari minggu kemaren telah turun ke lokasi. Kita lihat bahwa lokasi tersebut sudah diolah dan kabarnya telah dijual kepada pihak luar. Hasil temuan di lapangan itu sudah kami foto sebagai dokumentasi bukti, ” ujar nya.
tak hanya sampai di situ, Kepenghuluan juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke DPRD dan Camat setempat guna menindak lanjuti temuan itu.
“Kita kan masih punya atasan, jadi sudah kita layangkan surat laporan kejadian perambahan oleh oknum yang namanya sudah kita kantongi, ” pungkas Amir.***(Hendri)