RIAUFAKTA.com - Akhirnya, para pemilik warung liar di Jalan Telaga Biru persis di samping Jalan Kayu Jati Tembilahan Hulu yang menjual minuman
keras jenis tuak membongkar bangunannya, Kamis (14/11). Langkah ini terpaksa mereka lakukan setelah warga setempat merasa resah akibat aktifitas warung tersebut.
Sebelumnya, Rabu (13/11), ratusan warga dari lima Rukun Tetangga (RT) dan didampingi Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Pembela Islam (LPI) ‘menggeruduk’ ke lokasi dan mengadakan orasi menuntut penutupan dan pembongkaran warung tanpa izin dan menjual miras serta menimbulkan kegaduhan saat malam hari, karena kerap terdengar bunyi musik yang mengganggu warga setempat.
“Kita minta Pemkab Inhil membongkar bangunan liar tanpa izin ini, karena selain dibangun tanpa izin dan juga digunakan untuk berjualan miras dan masakan daging babi,” teraik Asmadi Dubli, koordinator aksi ini saat itu.
Mereka menilai selama ini keberadaan warung tersebut telah menimbulkan keresahan di kalangan warga setempat, pasalnya selain menjual miras, celakanya pada malam hari warga merasa terganggu bunyi musik dan nyanyian yang sangat berisik dan mengganggu tidur warga.
Menindaklanjuti aspirasi warga ini, Lurah Tembilahan Hulu, H Zaini Hamzah mengadakan musyawarah dengan warga dan empat orang pemilik warung, disaksikan Kapolsek Tembilahan Hulu, Ipda Zaidir dan perwakilan TNI serta tokoh agama dan masyarakat setempat di lokasi.
Setelah melakukan pembicaraan cukup serius, akhirnya diperoleh kesepakatan dan dibuat pernyataan diatas meterai, bangunan warung tersebut akan dibongkar, Kamis (14/11/13) sekitar pukul 10.00 WIB oleh pemiliknya sendiri. (Marbun)
