Cegah Wabah DBD, Diskes Dumai Ajak Warga Budayakan 3M
BERITA TERKAIT
DUMAI, RIAUFAKTA.com - Memasuki musim penghujan dan guna mencegah bahaya DBD, Dinas Kesehatan Kota Dumai kembali mengajak masyarakat untuk meningkatkan budaya 3M, yaitu Menutup, Menguras, dan Mengubur barang bekas yang dapat menampung air.
“3M merupakan cara yang efektif dan efisien mencegah DBD dengan cara memutus mata rantai perkembang biakan nyamuk Aedes aegypti,” kata Kepala Dinkes Kota Dumai, H. Paisal kepada wartawan, Selasa (15/12/2015).
Menurut Paisal, musim penghujan ini masyarakat harus waspada terhadap perkembang biakan nyamuk aedes aegepty yang dapat menularkan penyakit demam berdarah.
Faktor utama DBD di Kota Dumai adalah nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk tersebut berkembang biak dibak-bak penampungan air jernih dan tawar seperti bak mandi, drum penampung air, kaleng bekas dan lainnya.
“Perkembang biakan nyamuk Aedes aegypti hingga saat ini masih berhubungan erat dengan beberapa faktor, seperti kebiasaan masyarakat menampung air hujan untuk keperluan sehari-hari, jauh dari prilaku hidup bersih dan sehat, sanitasi lingkungan yang kurang baik dan penyimpanan air bersih yang lama hingga akhirnya dijadikan media untuk berkembang biaknya jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti. Untuk itu, masyarakat harus menggalakkan program 3M,” jelasnya.
Kata Paisal, Kota Dumai merupakan kota endemis DBD, dari 7 kecamatan ada 3 kecamatan yang ditetapkan sebagai kawasan endemis DBD yaitu Kecamatan Dumai Barat, Dumai Timur, dan Kecamatan Dumai Selatan.
Kepada seluruh masyarakat Dumai khususnya masyarakat yang tinggal di Kecamatan Endemis DBD harus waspada dengan penularan DBD karena tidak hanya iklim yang meningkatkan perkembang biakan nyamuk Aedes aegypti, tetapi pola hidup masyarakat yang jauh dari sehat juga menjadi faktor utama DBD.
Bahkan kepedulian masyarakat sangat kami harapkan untuk ikut serta mensukseskan program 3M dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dapat dimulai dati lingkungan kita masing-masing.
Dan bagi masyarakat yang terkena gigitan nyamuk Aedes aegypti agar segera membawa ke Puskesmas terdekat, untuk diketahui gejala DBD diantaranya munculnya demam tinggi terus menerus, disertai tanda perdarahan/bintik-bintik dikulit.
Jika ditemukan tanda-tanda tersebut kami mengajak masyarakat untuk segera membawa berobat kepuskesmas terdekat.
“Mari kita putuskan mata rantai perkembang biakan nyamuk Aedes aegypti dengan membudayakan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk Aedes aegypti dengan kegiatan 3M plus menaburkan bubuk abate,” ajaknya.
Dinas Kesehatan Kota Dumai telah melakukan berbagai upaya untuk membasmi nyamuk pembawa DBD, seperti melakukan pengasapan (fogging) di setiap Kelurahan di Kota Dumai, membagi-bagikan Abate gratis kepada masyarakat untuk membunuh jentik-jentik dibak penampungan air, dan mensosialisasikan gerakan 3M serta PHBS kepada masyarakat Dumai. ***(rhc/gun)