Riau Harapkan Investasi Baru Untuk Kurangi Pengangguran
BERITA TERKAIT
RIAUFAKTA.com - Pemprov Riau bertekad untuk menarik sebanyak-banyaknya investasi baru di daerah itu guna menekan angka pengangguran yang kini mengalami kenaikan hingga mencapai 6,72 persen dari jumlah angkatan kerja.
“Kita harus tingkatkan jumlah investasi yang masuk dan mendorong program infrastruktur. Kalau ini sudah jalan, maka akan membuka lapangan kerja baru,” kata Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, di Pekanbaru, Sabtu (9/5/2015).
Ia mengatakan Riau masih sangat menarik untuk para investor yang melirik potensi sumber daya alam mulai dari sektor kehutanan, perkebunan, pertambangan dan perikanan. Sedangkan, khusus di Kota Pekanbaru potensi sektor jasa dan perdagangan masih terbuka luas untuk para penanam modal.
Arsyadjuliandi mengatakan Pemprov Riau juga terus mengupayakan agar anggaran pembangunan infrastruktur yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 bisa terserap maksimal. Hingga kuartal I-2015 beberapa proyek pembangunan baru memasuki proses lelang.
“Penyerapan anggaran belanja (infrastruktur) masih rendah karena baru saja memasuki masa transisi dan pejabat satuan kerja perangkat daerah terkait baru dilantik. Tapi mulai sekarang kita akan bersama-sama mulai meningkatkan kinerja,” ujarnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Riau pada Februari 2015 mencapai 6,72 persen, dan meningkat sebesar 1,73 persen dibandingkan tahun 2014. “Tahun lalu pengangguran di Riau hanya 4,99 persen, sekarang naik jadi 6,72 persen,” kata Kepala BPS Riau, Mawardi Arsyad.
Ia menuturkan, jumlah angkatan kerja di Riau pada Februari ini mencapai 2.974.014 orang. Sebanyak 2.774.245 orang di antaranya saat ini sedang bekerja, sisanya sebesar 199.769 orang dalam kondisi menganggur.
“Dalam setahun pengangguran meningkat 59.931 orang di Riau,” terangnya.
Ia memaparkan, sejauh ini sektor pertanian masih menjadi lapangan yang mampu menyerap tenaga kerja terbesar di Riau. Selanjutnya terang dia, diikuti oleh sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi, lembaga keuangan dan jasa kemasyarakatan.
“Penduduk yang bekerja disektor pertanian mencapai 46,09 persen,” terangnya.
“Hampir semua tingkatan pendidikan terdapat pengangguran, terbesar pada lulusan Diploma yakni 10,14 persen, terkecil pada jenjang tamatan SMP 0,31 persen ,” lanjut Mawardi. ***(Ant)