RIAUFAKTA.com - Raksasa teknologi Amerika Serikat, Apple, dianggap gagal memasarkan jajaran ponsel terbarunya, iPhone 5S dan 5C. Keduanya tidak mampu meningkatkan pangsa pasar ponsel Apple di seluruh dunia.
Lembaga survei Kantar melaporkan, meskipun terdapat kenaikan jumlah penjualan iPhone 5S dan 5C, tetapi jumlahnya hanya sebagian kecil dari total angka penjualan iPhone 5. Di Jepang dan Amerika Serikat, pasar Apple mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2012.
Di Negeri Sakura, Apple menguasai 76,1 persen dari total penjualan ponsel pintar. Hal ini disokong oleh distribusi yang dilakukan lewat operator telekomunikasi terbesar di Jepang, yaitu NTT DoCoMo. Adapun di negara asalnya terdapat kenaikan pangsa pasar dari 48,1 persen menjadi 52,8 persen di triwulan keempat tahun 2013. Meski demikian, angka itu masih berada di bawah ekpektasi Apple.
“Penjualan ponsel iPhone 5S dan 5C masih kalah dibandingkan dengan penjualan iPhone 5. Ini tidak pernah diduga sebelumnya,” ujar Strategic Insight Director Kantar Worldpanel ComTech, Dominic Sunnebo, kepada situs ZDNET, Senin, 2 Desember 2013.
Di wilayah Eropa Barat, Apple hanya berhasil menguasai 15,8 persen pasar. Angka ini sangat jauh dibandingkan dengan ponsel Android yang merupakan besutan Google dengan 70,9 persen pangsa pasar. Adapun pangsa pasar ponsel berbasis Windows Phone naik dari 9,8 persen menjadi 10,2 persen.
Kantar menyoroti tren penggunaan ponsel cerdas di Inggris. Di negara ini total pangsa pasar Apple mencapai 28,7 persen sepanjang tiga bulan terakhir.
Mayoritas pembeli iPhone 5C di Inggris berasal dari konsumen dengan pendapatan rendah dengan rata-rata usia 38 tahun. Sedangkan konsumen 5S mayoritas datang dari kalangan menengah ke atas dengan rata-rata usia 34 tahun.
“Hampir separuh pembeli iPhone 5C awalnya merupakan konsumen Samsung dan LG,” ucap Sunnebo. Dia melanjutkan, 80 persen pemilik iPhone 5S sebelumnya adalah pengguna setia iPhone.
Di Inggris, ponsel Nokia Lumia menjadi produk favorit, yaitu Lumia 520 dan 620. “Jumlahnya hampir tiga perempat dari total Nokia Lumia yang dipasarkan,” kata Sunnebo.
Sunnebo menyebutkan terdapat kemiripan tren ponsel pintar di tiap negara Eropa. Di Benua Biru ini, ponsel berbasis Windows Phone paling banyak dibeli oleh kalangan menengah ke bawah.
Sedangkan di Australia, terdapat perbedaan dibanding wilayah lainnya. Hingga akhir Oktober, Kantar melaporkan, ponsel fitur atau feature phone menjadi penguasa dengan pangsa pasar 31,4 persen. Berikutnya ponsel berbasis Android 33 persen, disusul ponsel iOS 26,8 persen, Windows Phone 2,8 persen, dan BlackBerry 1 persen. Sejak September, tepatnya tidak lama setelah iPhone 5S dan 5C diluncurkan, total pangsa pasar ponsel Apple di Australia justru menurun sebanyak 2,1 persen.
Tempo.co