Paru-paru Dipenuhi Asap, Bocah SD di Pekanbaru Meninggal Dunia
BERITA TERKAIT
PEKANBARU, RIAUFAKTA.com - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Riau tak kunjung hilang. Bahkan, kabut asap yang sudah tiga bulan ini menyelimuti sebagian besar wilayah Riau sudah memakan beberapa korban jiwa.
Kali ini kabut asap menyebabkan seorang bocah SD meninggal dunia. Nama bocah malang ini Ramadhani Lutfi Aerli (9), warga Jalan Pangeran Hidayat, Gang Nikmat, Kota Pekanbaru.
Siswa SD tersebut diduga kuat meninggal dunia karena kabut asap yang terhirup dan masuk ke paru-parunya. Lutfi meninggal dunia, Rabu (21/10/2015) subuh tadi.
Menurut ayah Lutfi, Eri Wiria, anaknya pada hari Senin (19/10) masih bersekolah. Namun pada esok harinya, Lutfi mengalami muntah-muntah dan sesak nafas, lantas keluarga melarikan Lutfi ke RS Santa Maria.
“Saya bawa ke RS Santa Maria. Dari hasil rontgen seperti ada awan di paru-paru anak saya. Dari hasil rontgen juga menunjukan oksigen sudah menipis di paru-parunya, ” ujar Eri.
Pada Rabu (21/10) sekitar pukul 01.00 WIB, di RS Santa Maria, Lutfi sempat sadarkan diri dan memanggil Bunda (ibunya-red). Namun setelah itu bocah tersebut kembali tak sadarkan diri. Bahkan setelah itu, saat subuh, Lutfi akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
“Saat dia tak sadarkan diri, kemudian dokter menekan-nekan dadanya. Saya tidak tega melihatnya, saya istighfar. Subuhnya anak saya sudah tiada,” kisah sang ayah dengan berurai air mata.
Eri dalam kesedihannya meminta pemerintah dapat bertanggung jawab atas kejadian ini. Eri juga sangat berharap agar kabut asap yang sudah tiga bulan menyelimuti Riau segera diatasi serius oleh pemerintah, agar tidak ada lagi korban jiwa yang jatuh.
“Saya minta pemerintah bertanggung jawab atas hal ini. Jangan sampai ada korban lainnya berjatuhan, sudah cukup rasanya,” pungkasnya. ***(Budi)
Editor: Willy Fahad