RIAUFAKTA.com - Seorang oknum PNS yang berdinas di Pemko Dumai hanya bisa tertunduk malu saat tim operasional Satpol PP Kota Dumai menggeledah panti pijat Dream House, Jumat (3/12) lalu. Beruntung, dalam operasi secara mendadak ini tidak ditemukan adanya pelanggaran ketentuan sebagaimana informasi beredar.
Dream House Massage yang terletak di jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Simpang Tetap Dahrul Ikhsan (STDI), Kecamatan Dumai Barat itu sebelumnya diduga dijadikan tempat esek-esek alias pijat plus-plus.
Petugas juga tidak menemukan minuman keras atau penyimpangan izin pada tempat pijat yang terakhir mendapat izin dari Pemko Dumai tersebut.
“Seorang oknum PNS tadi terlihat, tapi dia nunduk-nunduk. Tapi tidak kita ciduk, nanti kita laporkan ke BKD dan ispektorat,” ujar Kakan Satpol PP, Bambang Wardoyo usai Sidak.
Dikatakannya, oknum PNS itu menggunakan jasa pijak di Dream House, padahal masih dalam jam dinas. Hal tersebut menurutnya melanggar disiplin dan etika PNS, namun yang berhak memberikan sanksi nantinya adalah BKD Kota Dumai.
Dijelaskannya, pihaknya sengaja secara mendadak mendatangi Dream House karena santer pemberitaan tempat itu dijadikan sebagai arena berbuat mesum.
Merespon berbagai informasi tentang aktivitas di Dream House itu, akhirnya Bambang memngumpulkan 6 anggota Satpol PP. Ia juga mengajak seorang polisi militer selama razia dilakukan di Dream House Massage.
“Apa yang diberitakan selama ini tidak kita temukan. Sehingga kita tidak mendapat barang bukti atau tangkap tangan tindakan-tindakan yang menyalahi aturan,” katanya.
Namun demikian, ia mengumpulkan pekerja wanita di salah satu ruangan. Bambang menatar dan memberikan ancaman kepada para pekerja bila melakukan tindakan yang dilarang.
“Saya katakan sama mereka, bahwa saya tidak mau ada lagi yang menawarkan jasa esek-esek atau plus-plus atau pijat alat vital. Saya ancam, sekiranya kedapatan lasngusng saya ciduk. Karena tindakan itu tidak sesuai dengan izin yang ada,” ujarnya.
Ia berharap, Sidak tersebut bisa menjadi sok terapi bagi pemilik atau manajemen Dream House. Ia juga berjanji akan terus melakukan sidak.
“Saya butuh informasi dari wartawan serta masyarakat. Kalau ada laporan saya langsung turun untuk merazia,” katanya.
Humas Dream House Massage, Said Makmur alis Moi mengatakan ditempatnya tidak ada aktivitas yang melanggar ketentuan. Ia juga terbuka bagi siapa saja yang datang untuk mengecek kebenaran itu.
“Dream House itu tempat massage yang bersih, pekerja saya sudah diajarkan untuk bersifat sopan,” ujarnya.
Bahkan ia mengatakan akan tunduk dengan aturan main bila terdap pelanggaran hukum di tempatnya. Ia juga berani menutup usaha tersebut bila terjadi hal-hal yang menyalahi perizinannya.
“Kalau memang terbukti, Dream House siap ditutup. Ucapkan terima kasih buat Satpol PP yang sudah melakukan razia kali ini untuk memastikan apa benar isu yang beredar saat ini,” katanya.
Moi menambahkan, kedatangan satpol PP sidak pada Jumat siang kemarin tidak diketahuinya sebelmnya. “Tolong sampaikan, kalau terbukti karyawan yang melakukan akan dipecat,” tutupnya. (Rhc/Ih)