RIAUFAKTA.com - Pemprov Riau selaku pemegang saham mayoritas Riau Airlines (RAL) segera melakukan pertemuan dengan manajemen RAL, PT Pengembangan Investasi Riau (RIC) dan Bank Muamalat membahas masalah maskapai penerbangan itu.
“Semua pihak yang berkompeten terutama pemegang saham menyepakati untuk dilakukan pertemuan membahas masalah RAL,” ujar Kepala Biro Administrasi dan Ekonomi Setdaprov Riau Syahrial Abdi di Pekanbaru, Jumat.
Sebelumnya pada Rabu (22/1), dilakukan pertemuan di Kantor Gubernur Riau yang dihadiri pihaknya, kemudian direksi dan penasehat hukum RAL, RIC, Bank Muamalat serta perwakilan dari PT Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma Jakarta.
Pertemuan yang akan segera digelar dalam waktu dekat, menurut dia, merupakan pertemuan lanjutan menyikapi hasil pertemuan di Kantor Gubernur Riau, termasuk masalah kepemilikan tiga unit bangkai pesawat jenis Fokker 50 yang dititipkan di Bandara Halim Perdana Kusuma.
Termasuk mengenai skenario pemindahan tiga unit pesawat RAL karena Bandara Halim Perdana Kusuma telah difungsikan menjadi bandara komersil yang melayani penerbangan dalam negeri dan penerbangan carter untuk luar negeri.
“Setelah menentukan kepemilikan tiga unit bangkai pesawat tersebut (RAL atau Bank Muamlat), maka pemindahan pesawat dari avron Bandara Halim Perdana Kusuma dapat segera dilakukan,” katanya.
Untuk pemindahan ketiga pesawat Fokker 50 tersebut, masih menunggu kepastian terkait kepemilikannya. “Sebab, saat ini seluruh aset milik RAL sudah menjadi anggunan Bank Muamalat,” tegasnya.***(Antara)