RIAUFAKTA.com - Salah satu peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat (PD) Pramono Edhie Wibowo mengingatkan masyarakat agar tidak memilih calon presiden yang menggunakan politik uang untuk bisa terpilih. Menurutnya, pemimpinan yang baik akan menunjukkan kemampuannya, bukan memberikan uang kepada pemilih agar memilihnya.
“Kalau ada calon pemimpin yang menggunakan politik uang, boleh ambil uangnya tapi tidak perlu memilih orangnya,” kata Pramono di Jakarta, Jumat (31/1).
Ia menjelaskan pemimpin yang baik adalah figur yang memiliki jiwa kepemimpinan serta visi dan misi untuk membangun bangsa. Sebaliknya, calon pemimpin yang menggunakan politik uang, sesungguhnya kemampuannya sebagai pemimpin diragukan, tapi memiliki ambisi untuk memimpin.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini menambahkan, seorang pemimpin yang terpilih dengan jalan politik uang, maka tidak akan menjalankan pemerintahannya dengan baik. Pemimpin tersebut, tidak akan berpikir bagaimana memajukan bangsa dan negara, tapi berpikir bagaimana mengembalikan uang yang sudah dikeluarkan dan bahkan kalau mungkin bagaimana mencari kelebihannya.
“Pemimpin yang menggunakan politik uang tidak akan amanah,” katanya. Pria kelahiran Magelang, 5 Mei 1955 ini juga juga mengimbau generasi muda untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2014, sehingga dapat meningakatkan kualitas pemilu menjadi lebih baik.
“Saya mengimbau semua pemuda untuk berpartisipasi memberikan hak suaranya pada pemilu 2014,” ujarnya.
Menurutnya, jika para pemuda tidak menggunakan hak pilihnya sehingga angka golongan putih (golput) menjadi tinggi, maka jangan salahkan jika pemimpin yang tidak diharapkan yang terpilih. Jika sampai pemimpin yang tidak diharapkan yang terpilih. Masyarakat pun harus menanggung kekecewaan selama lima tahun, hingga pemilu berikutnya.
Pramono menegaskan, dirinya tidak menggunakan politik uang dalam mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat. “Mungkin di antara para peserta konvensi capres, saya yang paling hemat biayanya,” katanya.
Pramono juga menyatakan, dirinya sudah mengunjungi masyarakat di hampir seluruh provinsi di Indonesia setelah Komite Konvensi mengumumpan peserta konvensi capres pada September 2013.
Dia bertekad akan terus mengunjungi masyarakat di seluruh Indonesia untuk bersilaturahmi sekaligus menyampaikan visi dan misinya.
“Dengan mengunjungi masyarakat secara langsung, saya bisa bertemu dan berkomunikasi. Kunjungan ke daerah ini meskipun terasa capek, tapi lebih hemat daripada menggunakan serangan udara,” katanya.***(bsc)