Sunday, February 9, 2014
Hot News

Presiden: Perekonomian Nasional Belum Aman

Susilo Bambang Yudhoyono. | Dok. Beritasatu.com.

Susilo Bambang Yudhoyono. | Dok. Beritasatu.com.

RIAUFAKTA.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, perekonomian nasional tahun ini masih belum aman. Dia menyebutkan, faktor inflasi yang tinggi, ketidastabilan harga pangan, dan gelombang pengangguran menjadi ancaman terbesar.

“Saya katakan, situasinya belum aman benar. Oleh karena itu, tahun ini harus kita lakukan pengelolaan sebaik-baiknya,” kata Presiden saat memimpin rapat paripurna Kabinet Indonesia Bersatu II di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (16/1).

Presiden didampingi Wapres Boediono mengatakan, pemerintah wajib melakukan langkah-langkah konkret untuk mengawal perekonomian nasional dari berbagai ancaman.

Dia juga telah memerintahkan Menko Perekonomian Hatta Rajasa untuk memastikan ketersediaan pasokan dan menjaga stabilitas harga pangan di pasaran.

“Mari kita berupaya sekuat tenaga untuk menjaga stabilitas harga atau inflasi, terutama pangan. Jangan kita menunggu sampai harga bergejolak kembali. Tetapi mari kita pastikan ada kecukupan suplai, terutama pangan,” kata Presiden.

Selain itu,diperlukan langkah-langkah strategis dalam menjalankan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) , sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan mencegah terjadinya gelombang pengangguran.

“Saya tahu sebagian tengah berlangsung, sebagian akan dilakukan tahun ini, dan seterusnya dapat dilaksanakan sesuai yang direncanakan. Tetapi pembangunan infrastruktur tahun ini yang sudah on the pipe line, dalam konteks MP3EI dapat dilaksanakan,” katanya.

Menurut Presiden, tahun lalu banyak pihak yang pesimistis terhadap perekonomian nasional. Namun, hal itu berhasil ditepis seiring terbangunnya kerja sama yang solid antara pemerintah dan dunia usaha.

Presiden mengatakan, tahun lalu terjadi tekanan dan gejolak yang juga tidak ringan, tetapi situasi itu bisa meminimalkan dampaknya.

“Dampak tetap ada, perlambatan pertumbuhan ada, pelemahan nilai tukar rupiah ada, defisit neraca transaksi berjalan ada, permasalahan yang berkaitan dengan perdagangan ada. Tetapi, apa yang kita sangat khawatirkan dulu bahwa ekonomi kita akan betul-betul memburuk di tahun 2013, itu tidak terjadi,” kata Presiden.***(bsc)

Pendapat Anda?

Tanggapan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>

Scroll To Top