Sunday, February 9, 2014
Hot News

Soal Aflamart, Dewan Ingatkan BPTPM dan Disperindag Dumai

Tito Gito

Tito Gito

RIAUFAKTA.com - Ancaman serius bagi pelaku usaha ekonomi menengah kebawah soal hadirnya pusat pembelanjaan Alfamart mendapat tanggapan serius dari kalangan anggota DPRD Dumai. Untuk mengantisipasi ancaman itu, Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) dan Disperindag setempat untuk tidak mengeluarkan izin usaha tersebut di kota pelabuhan ini.

“Saya sudah mengingatkan kepada dua instansi yaitu BPTPM dan Disperindag Dumai agar tidak mengeluarkan izin untuk usaha Alfamart. Karena dengan hadirnya pusat pembelanjaan yang buka 24 jam itu akan menghancurkan pendapatan warga pedagang yang berjualan dari kalangan menengah kebawah,” ungkap Tito Gito, Anggota Komisi III DPRD Dumai, Senin (20/1).

Ketika disinggung jika Walikota Dumai Khairul Anwar memberikan izin untuk usaha itu, Tito selaku pengusung pasangan Khairul Anwar-Agus Widayat pada Pemilu Walikota dan Wakil Walikota Dumai mengaku sudah mengikatnya. Jadi, kepala daerah tidak akan berani mengeluarkan izin untuk usaha Alfamart yang bakal mengancam pendapatan warga pedangan kecil tersebut.

“Walikota sudah saya ikat, jadi dia tidak bisa mengeluarkan izin itu. Karena apa masalah ini saya pertahankan, sebab dengan hadirnya pusat pembelanjaan itu akan membunuh pendapatan warga kecil. Cukup pusat pembelanjaan Ramayana saja hadir Dumai, jangan sampai Alfamart itu buka operasi di kota ini,” tegas politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.

Dengan tidak adanya pengeluaran izin usaha untuk mendirikan Alfamart tersebut menurut dia, harus tahan tidak memiliki uang atau fee. Sebab, jika masyarakat membuka usaha menengah kebawah tentunya untuk menghidupan pertumbuhan ekonomi mereka. Namun, jika mengeluarkan izin dari usaha Alfamart itu seorang kepala daerah tentunya akan kecipratan uang.

“Kalau kita memperjuangan masyarakat kecil, pasti tak ada duitnya. Begitu juga kalau kita memperjuangkan pengusaha, tentunya akan ada uangnya. Sama saja dengan istilah, kalau kita impor cabe dari Thailan oleh importir, pasti akan mendapatkan kecipratan uang. Jika kita mengimpor cabe dari Sumatera Barat, tidak dapat uang,” ungkap Tito dengan tawa ringannya.***(Rhc/IH)

Pendapat Anda?

Tanggapan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>

Scroll To Top