Sakit Hati Sering Dimarahi Majikan, Menjadi Pemicu Pembunuhan Bayi Jannete

Bagikan:
Yulia alias Dona (19) tersangka pembunuhan bayi yang bernama Jannete (1,2) saat menjalani pemeriksaan di Mapolresta Pekanbaru | foto: Int

Yulia alias Dona (19) tersangka pembunuhan bayi yang bernama Jannete (1,2) saat menjalani pemeriksaan di Mapolresta Pekanbaru | foto: Int

RIAUFAKTA.com - Setelah menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polresta Pekanbaru dan juga tim psikologi Polda Riau terhadap tersangka Yulia alias Dona (19), yang terlibat kasus penculikan disertai pembunuhan seorang bayi bernama Jannete (1,2) beberapa waktu lalu.

Akhirnya motif penculikan dan pembunuhan Jannete tersebut terungkap. Tersangka sakit hati dan kesal dengan orang tua korban yaitu Irene, ibu korban yang sering memaki-makinya.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan SH SSos MH, Ahad (24/8/2014) mengatakan, motif tersangka Yulia alias Dona, melakukan penculikan dan pembunuhan karena didasari sakit hati.

Tersangka kesal karena sering dimaki-maki oleh orang tua korban yang tak lain adalah majikannya sendiri.

“Terakhir dia dimarahi-marahi sama ibu korban. Saat itu tersangka disuruh memanaskan sup, ” ujar Robert.

Namun saat memanaskan sup, lanjut Robert, tersangka lupa mengangkatnya, sehingga membuat kuah dari sup tersebut menjadi kering, sehingga memicu kemarahan Irene.

“Orang tua korban saat itu pergi keluar. Tersangka disuruh memanaskan sup nya, tapi kelupaan mengangkat hingga kuah sup tersebut kehabisan, ” terang Robert.

Saat itulah tersangka dendam kepada orang tua korban, selanjutnya melakukan penculikan dan pembunuhan Jannete.

“Jadi itulah motif tersangka melakukan perbuatannya. Tersangka rupanya sering kena marah oleh majikannya tersebut, ” tutur Robert.

Saat ditanya apakah tersangka juga pernah mengalami kekerasan fisik saat bekerja di rumah Irene tersebut, Robert mengaku tidak ada.

“Selama bekerja sebagai pembantu, tersangka tidak pernah mengalami kekerasan. Tersangka tidak pernah dipukul, hanya sering kena marah saja, ” ujarnya.

Terkait penyataan Polresta Pekanbaru, ayah korban Indra, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Ahad (24/8/2014) tidak ada jawabannya, begitu pun juga tim kuasa hukum keluarga korban Topan SH MH Cs, yang juga tidak ada jawaban.

Seperti diketahui, kasus penculikan disertai pembunuhan Jannete tersebut menguak setelah keluarga korban kehilangan sang bayi Jumat (25/7/2014) silam, sekitar pukul 08.00 WIB di rumahnya yang berada di Jalan Lili, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, yang diduga dibawa lari oleh pembantunya yang baru tiga hari bekerja di rumah itu.

Saat kejadian, kedua orang tua korban sedang keluar rumah, sementara hanya ada tiga orang di dalam rumah termasuk korban, neneknya dan pelaku. ***(Fly)

Kirim Komentar:

Berita Lainnya