RIAUFAKTA.com - Sejumlah warga Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau, mengeluhkan beras miskin (raskin) yang dibeli melalui aparat kelurahan setempat berkutu dan berwarna kehitam-hitaman.
“Kami tidak dapat lagi menolak karena memang membutuhkannya meski sudah kehitam-hitraman dan tidak layak dikonsumsi,” kata Si (38) warga Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai, di Pekanbaru, Minggu.
Dia mengatakan beras raskin yang diterima tersebut kadang-kadang sudah seperti bubuk, ketika dipegang, di tangan terasa seperti ada tepung lengket. Bahkan setelah dua hari disimpan di rumah, ada juga kutu hidup di beras raskin tersebut. Setelah dimasak warna beras itu kecokelatan dan beberapa saat menimbulkan aroma tidak sedap.
Si mengaku terpaksa menyantap nasi yang dimasak dari beras miskin itu karena sudah merupakan kebutuhan dan menyiasati kondisi seperti itu dengan memberikan daun pandan ketika mengukus demi menghilangkan bau.
Masalah serupa juga dialami warga miskin lainnya Nyonya Pi (40) dan Ru (42), penduduk Kelurahan Umban Sari, Kecamatan Rumbai.
Sementara itu, Lurah Umban Sari, Kecamatan Rumbai, Welly Amrul kepada wartawan membenarkan beras yang disalurkan dengan kwalitas kurang baik.
“Kami hanya menyalurkan kepada warga yang belum pernah menerima sebelumnya,” kata Welly.
Pada tahun 2013, Pemkot Pekanbaru menyalurkan sebanyak 314, 1 ton beras kepada 22.741 kepala keluarga (KK) yang tersebar pada 58 Kelurahan dan 12 Kecamatan. Beras raskin tersebut dijual dengan harga Rp1.600 per kg dan setiap KK warga miskin mendapatkan jatah 15 kg/bulan. ***(Ant/BD)