RIAUFAKTA.com - Wabah virus rabies yang disebabkan oleh gigitan binatang seperti anjing, kucing, kera di Provinsi Riau mulai meningkat, akibatnya banyak binatang peliharaan seperti kucing, anjing dan monyet tersebut yang ada di pemukiman warga serta diberbagai tempat wisata mesti diwaspadai oleh masyarakat, karna itu Dinas Peternakan Provinsi Riau menghimbau supaya warga masyarakat agar berhati hati terhadap binatang yang dapat menimbulkan wabah penyebab rabies tersebut.
Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, Zaini Arief Syah didampingi oleh dokter hewan Anggiat Tampubolon menyampaikan program pemerintah Riau guna menangani masalah penyakit rabies ini hampir tidak pernah habis dan selalu dilaksanakan berkesinambungan, “Kita selalu melakukan penanganan yang cepat bila mengetahui adanya wabah rabies ini, pada tahun 2013 ini saja masyarakat yang terkena gigitan anjing sudah mencapai 300 orang dan anjing mengidap rabies 77 ekor sesuai dari hasil pemeriksaan dan penelitian hewan yang telah melukai (menggigit-red), sedangkankan persentase anjing liar pengidap wabah rabies ini sampai sekarang berkisar 40 %, ” jelas Zaini saat berbincang dengan riaufakta.com didampingi Drh. Anggiat, Senin (21/10).
Anggiat menambahkan, kecepatan virus rabies yang dapat merusak saraf korban yang terkena gigitan binatang berwabah rabies itu sangat singkat dan berisiko fatal terhadap otaknya korban gigitan, “Sesuai penelitaan dan pemeriksaan laboraturiom masa berjangkitnya virus rabies ini tergantung dari kekuatan fisik korbannya dan jarak gigitan ke sel otak, karena virus ini menyerang sel otak, untuk serangan virus ke sel otak ini setelah terkena gigitan sekitar 3 jam, ” tambahnya.
Anggiat menghimbau bagi masyarakat yang terkena gigitan anjing, kucing dan kera untuk segera melapor ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau mendapat penaganan yang tepat, “Dihimbau bagi masyarakat yang mengalami ggitan hewan berwabah rabies agar segera melaporkan kepada kami, kami langsung memberikan pertolongan pertama yaitu membersihkan luka dengan air mengalir supaya virus tersebut hilang dan vaksin anti tetanus. ” jelasnya.
Sedangkan untuk wilayah Provinsi Riau yang banyak tekena gigitan anjing yaitu, Pekanbaru dan wilayah Kabupaten Kampar, “Binatang seperti anjing liar semakin banyak dibiarkan oleh pemiliknya berkeliaran siap menggigit masyarakat, oleh sebab itu masyarakat harus lebih berhati-hati jika melihat ada anjing liar dan bagi masyarakat yang memelihara binatang peliharaan seperti kucing, anjing dan binatang lainnya yang dapat mengebabkan wabah virus rabies untuk segera memeriksakan hewan pemeliharaan ke klinik-klinik hewan yang ada di kota tempat tinggalnya, ” tutupnya. (Rudi)