RIAUFAKTA.com - Berniat untuk menertibkan aksi balapan liar yang kian meresahkan masyarakat di Jalan Sudirman persisnya depan Ramayana, Kota Dumai, Riau, petugas polisi dengan menggunakan mobil patroli mendapatkan perlawanan dari ratusan remaja yang merasa terusik.
Kejadian itu, Sabtu (12/4/14) malam sekitar pukul 22.30, dimana anggota Satlantas Polres Dumai melakukan patroli guna menghalau kalangan remaja yang suka ugal-ugalan menunggangi sepeda motornya di jalan raya. Nasib apes, anggota polisi itu malah mendapat serangan.
Informasi yang berhasil dirangkum menyebutkan, polisi yang tersandra massa dari kalangan remaja itu bernama Briptu Edo.
Awalnya, ratusan pelajar yang usianya sekitar belasan tahun itu terlibat balap liar. Namun datang dua unit mobil patroli, yang masing-masing berisi dua orang polisi, berniat membubarkan kerumunan geng motor. Bukannya bubar, ratusan geng motor tersebut malah makin menjadi.
Seorang anggota polisi Briptu Edo turun dari mobil patroli sendirian. Sedangkan 3 polisi lainnya masih berada dalam mobil. Briptu Edo berjalan ke arah kerumunan geng motor tersebut hendak menghalau.
Melihat Briptu Edo berjalan sendirian ke arah mereka, para geng motor itu malah mendatangi serta megerumuni petugas polisi tersebut. Setelah agak jauh dari mobil patroli, Briptu Edo pun dikepung anggota geng motor itu, melihat Briptu Edo dikepung ratusan geng motor, rekan-rekannya yang berada dalam mobil patroli sebanyak 3 orang tersebut pergi meninggalkan Briptu Edo, khawatir ikut menjadi korban amukan geng motor.
Briptu Edo berusaha menghindar, namun sayang dia tak bisa kabur. Ia hanya dapat berpegang pada tiang yang ada dihadapannya dan berpegangan agar tidak diseret.
Tak ayal, para anggota geng motor yang sebagian besar membawa kayu bloti tersebut pun mengolok-oloknya, serta memaki-maki dan sesekali melayangkan pukulan dan tendangan ke bagian tubuh penegak hukum tersebut.
Beruntung saat para geng motor itu menyandera Briptu Edo, warga setempat berdatangan untuk menyelamatkan anggota polisi tersebut dari amukan ratusan geng motor. Sebelum terjadi hal yang tak diinginkan, warga membantu melepaskan polisi itu dari sekapan para geng motor.
“Kita berhasil selamatkan polisi itu dan langsung kami bawa ke rumah mertua saya sendiri. Ibu-ibu mengawal di bagian depan, sedangkan ratusan warga itu datang mengamuk minta polisi itu dikeluarkan,” ujar Ketua RT 18 Kelurahan Bintan Muhammad Naji.
Warga sekitar lokasi kejadian pun tak luput dari serangan gerombolan geng motor karena incarannya (polisi-red) berhasil diselamatkan warga. Bahkan, ketua RT sempat diancam bahwa rumah warga sekitar akan dibakar kalau tidak mengeluarkan kembali polisi itu.
“Mendengar ancaman itu, warga pun terpancing untuk menyerang para geng motor tersebut. Sempat terjadi kejar-kejaran. Saya sendiri kena pukul di kepala bagian belakang. Kejadian ini sudah semakin parah, kami minta polisi bisa menangkap semua pelakunya,” pinta Muhammad Naji.
Kasat Lantas Polres Dumai AKP Jaka Wahyudi kepada riauheadline.com membenarkan adanya anggotanya yang melakukan patroli mendapat serangan dari pembalap liar. Bahkan mobil patroli yang digunakan anggotanya ditendang massa hingga penyot.
“Benar tadi malam anggota kita saat hendak melakukan penertiban mendapatkan perlawanan dari pembalap liar. Anggota kita kalah karena jumlah mereka lebih banyak. Jadi kita serahkan masalah ini di bagian Satreskrim,” kata Jaka Wahyudi, Ahad (13/4/14).
Menurutnya, aksi perlawanan yang dilakukan gerombolan geng motor ini diduga ada provokatornya, sehingga berani melakukan perlawanan kepada anggota polisi saat melakukan patroli di sekitar jalan Sudirman tersebut.
“Kami menduga aksi perlawanan ini ada provokatornya. Tidak mungkin pembalap liar melakukan perbuatan nekad hingga akhirnya menyandera anggota kita hingga berujung pemukulan dan pengrusakkan mobil patroli,” jelas Kasat Lantas Polres Dumai.***(Rhc/Ipin)