Terlibat Penganiayaan, GERAK Tuntut Bupati Kampar Turun dari Jabatannya

Bagikan:

Suasana saat ratusan mahasiswa melakukan orasi menuntut Bupati Kampar mundur dari jabatannya | Foto: Hendri Kampay

RIAUFAKTA.com - Ratusan massa yang menamakan diri Gerakan Rakyat Kampar (GERAK) mengadakan aksi demo di Jembatan Kembar Danau Bingkuang, Kabupaten Kampar, Riau, Rabu (4/6/2014).

Aksi itu sendiri merupakan buntut dari pemukulan yang dilakukan oleh istri Bupati Kampar terhadap warganya beberapa hari lalu. Aksi dimulai sekira pukul 11.00 WIB hinga pukul 14.30 WIB.

Saat massa menggelar aksi demo di Jalan Lintas Bangkinag dan Pekanbaru tersebut, lalu lintas sempat terhenti selam tiga jam, karena akses jalan dipakai oleh massa aksi.

Dalam aksi demo itu tergabung mahasiswa dari HMI, MPO, cabang Pekanbaru, FKMKI, IPMK Pekanbaru, IPMRS Pekanbaru, HMOK, Dema UIR, Cpas dan Hippemarki.

Ketika orasi, salah seorang massa aksi, Rahmat mengatakan, mereka menutut Polres Kampar segera menangkap Bupati Kampar Jefry Noer dan istrinya Eva Yuliana serta ajudannya Bripka Verry.

Massa aksi menuntut agar ketiga orang yang dituding terlibat penganiayaan terhadap seorang warga yang bernama Nur Hasmi itu mendapat hukuman seberatnya-beratnya. Para pendemo juga memberikan waktu kepada pihak berwajib untuk menangkap ketiga orang tersebut dalam waktu 1×18 jam.

“Kami minta kepada pihak kepolisian agar menangkap bupati kampar, istrinya serta ajudannya dalam tempo 1×18 jam, kalau tidak Gerakan Rakyat Kampar yang akan menjemput bupati dan Istrinya, ” ujar para pendemo dalam orasinya.

Massa juga menuntut agar Jefry Noer segera turun dari jabatanya, kerena meresahkan rakyat Kampar dan KPK usut tuntas kasus korupsi Bupati Kampar tersebut.

“Kita berharap kepada pihak kepolisian agar secepatnya menangkap bupati kampar ini, karena jelas-jelas sudah melakukan penganiayaan. Jangan mentang-mentang bupati, pihak kepolisian mengabaikan kasus ini, ” tukas Rahmad dalam orasinya. ***

 

Penulis: Hendri Kampay

Kirim Komentar:

Berita Lainnya