RIAUFAKTA.com - Niat baik Pemerintah Kabupaten Kampar, Riau, untuk membantu warga yang tidak mempunyai rumah dengan program Rumah Layak Huni (RLH) sepertinya tidak berjalan baik di Dusun I Desa Domo, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar.
Pasalnya, empat rumah yang dibangun pada tahun 2006 silam tidak bisa di tempati warga, disebabkan ke empat rumah tersebut sudah hanyut terbawa tebing Sungai Subayang yang mengalami abrasi.
Bukan hanya itu, puluhan rumah warga lain juga sudah hanyut tak berbekas, karena banjir dan tumbukan air ini terus menerus menggerus tebing dan tanah desa, sehingga menghanyutkan segala yang ada diatasnya termasuk perumahan warga setempat.
“Sejak tahun 2006, sudah lebih 60 meter lahan desa yang dihanyutkan sungai, dan kami khawatir, banjir yang akan datang beberapa minggu lagi juga akan menambah luasnya longsor ini, ” ujar Bukhari, Kepala dusun I kepada RiauFakta.com di desa Domo belum lama ini.
Bukhari yang saat itu ditemani Kepala dusun II Yusran yang juga tokoh agama, dan ketua BPD Desa Domo Firmansyah menyatakan, setiap tahun warga desa miris melihat kondisi tebing sungai yang semakin kecil, karena aliran sungai subayang yang deras apalagi saat banjir terus menggerus.
Maka wargapun ketakutan dan akhirnya pindah ke tempat yang lebih tinggi, tentu saja ini membuat warga kesulitan karena umumnya mereka warga miskin, bahkan rumah layak huni yang ditunggu-tunggupun lenyap sudah.
Sementara itu, ketua BPD Desa Domo Firmansyah menambahkan, pihak desa sudah mengusulkan ke pemerintah kabupaten beberapa kali untuk membangun turap, karena Bupati Kampar Jefry Noer pernah menjanjikan akan membangun turap tersebut, hanya saja belum direalisasikan.
“Usulan kita ke pemerintah walaupun sudah berulang ulang belum ada jawaban, padahal kondisi semakin kritis, tidak lama lagi musim hujan dan kita khawatir banjir akan datang maka akan semakin banyak rumah yang hanyut, “ujarnya.
Untuk itu baik Kadus maupun ketua BPD berharap pemeirntah Kampar segera menyikapi hal ini dan membangun turap sehingga warga dapat tenang dari ancaman longsor.
Hal yang sama juga disampaikan Camat Kampar Kiri, Irianto Sip, Saat ditemui di kantornya. Irianto mengatakan, pihak kecamatan sudah berulang kali memasukkan usulan pembanguna turap tebing ini dalam musrenbang, dan diusulkan ke pemkab, hanya saja belum juga terlaksanana.
“Tahun depan kita akan coba lagi, semoga bisa lolos, ” kata Irianto.
Irianto juga mengakui, pihaknya sangat prihatin dengan kondisi tebing ini, karena lahan desa dan perkampungan warga semakin sempit, tentu saja ini perlu segera disikapi, dirinya berjanji akan semaksimal mungkin mengusahakan ini di tingkat kabupaten. *** (Hendri)