RIAUFAKTA.com - Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di simpang pasar pagi Arengka, mendatangi kantor Walikota Pekanbaru, Rabu (29/10/2014) terkait penggusuran yang akan dilaksanakan terhadap para PKL pasar pagi Arengka itu pada Kamis (30/10/2014) esok.
Dalam orasinya, puluhan massa ini menuntut janji Walikota yang sebelumnya pernah menjanjikan untuk mensejahterakan para pedagang. Namun menurut para pedagang, hingga saat ini Walikota tidak pernah menepati janjinya tersebut.
”Ketika waktu masa kampanye dulu, dia (Wako-red) selalu mengemis kepada kami untuk dipilih. Tetapi, sekarang malah mau menggusur kami. Mana janji manismu. Kami menolak atas pengusuruan tersebut dan mengecam janji Walikota ini,” kecam kordinator aksi, Yulan dalam orasinya.
Selain itu, mereka juga menyuarakan agar Walikota tidak tebang pilih dalam melakukan penggusuran terhadap keberadaan PKL yang ada di Pasar Pagi Arengka.
”Bila kami digusur, seharusnya semua PKL yang ada juga ikut ditertibkan. Untuk itu, jangan tebang pilih. Masak hanya pasar pagi Arengka saja, bagaimana dengan yang di Cikpuan, atau pasar Kodim sana,” teriaknya lagi.
Begitu juga dalam aksi ini, para PKL yang berdemo mengancam Pemko Pekanbaru, apabila benar dilakukan penertiban itu, mereka tidak tinggal diam dan akan melakukan perlawanan.
”Ini masih sepertiga dari kekuatan kami. Dan akan kami lawan petugas yang menertibkan. Kami sediakan parang untuk melawan, ” teriak para pendemo.
Setelah 30 menit berorasi, akhirnya Firdaus datang menemui PKL di pagar pintu masuk kantor Walikota Pekanbaru. Firdaus sempat menasehati para PKL agar berunjukrasa dengan cara yang baik.
‘Saya sarankan lebih baik berbicara di meja. Tidak berpanas-panasan seperti ini. Kita dudukkan permasalahannya, sehingga bisa diselesaikan dengan baik,” ujar Firdaus di depan puluhan PKL.
Firdaus juga menegaskan, Pemko tidak akan menggusur pedagang yang ada di pasar pagi Arengka, namun dia menyebutkan para pedagang akan diberi tempat yang lebih layak untuk berjualan.
”Tidak ada penggusuran. Dari dua tahun lalu, kita sudah sosialisasikan bahwa tempat berdagang adalah jalan, sehingga membuat macet. Kami diminta masyarakat pengguna jalan untuk mencarikan PKL tempat yang layak. Untuk itu kita hanya meminta pedagang bergeser masuk ke dalam pasar. Kalau pasar Arengka tidak cukup, masih ada pasar Purwodadi,” kata Firdaus.
Lanjutnya, atau pedagang inginnya berjualan dimana, kata Firdaus Pemko akan memfasilitasi para pedagang tersebut.
“Atau pedagang maunya dimana. Sebutkan tempatnya, kita akan memfasilitasi, akan kita bantu untuk mencarinya,” pungkas Firdaus.
Usai melakukan orasi, para PKL ini membubarkan diri tanpa melakukan aksi anarkis. Sementara aksi para PKL itu dijaga pihak kepolisian dan Satpol PP. ***(Zid)