RIAUFAKTA.com - Upaya mempersiahkan arah pembangunan Provinsi Riau, Bappeda Riau, Selasa (25/3) membahas Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau.
Program tersebut sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2005-2025. Pembahasan RPJMD Provinsi Riau ini seperti juga tahun sebelumnya melibatkan Forum Konsultasi Publik Provinsi Riau dan dihadiri Ketua SPS Provinsi Riau, DR H Syafriadi SH MH, Wakil Ketua PWI Provinsi Riau, Satria Utama Batubara dan pelaksana tugas Sekretaris PWI Provinsi Riau, Anthony Hary.
Gubernur Riau diwakili Plt Asisten III Setdaprov Riau Kepala Bappeda Riau, Ramli Walid dalam paparannya menyebutkan pembangunan Riau masih terfokus pada infrastruktur di daerah pedesaan. Berdasarkan administrasi pemerintahan terdapat 10 Kabupaten, dua kota, 158 Kecamatan dan 1.739 desa.
“Riau ini masih banyak jalan-jalan yang rusak, akibatnya masyarakat yang tinggal di 1.739 desa itu sulit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Dari 1000 ibu hamil, sebanyak 112 orang diantaranya meninggal karena sulitnya mencapai fasilitas medis yang ada di kecamatan. Demikian juga dengan angka kematian bayi yang baru lahir,” ujar Ramli.
Selain masalah kesehatan, sektor pertanian juga sulit untuk dikembangkan. Pasokan sayur-mayur kebutuhan masyarakat perkotaan seperti Pekanbaru banyak dari Sumatera Barat, karena transportasi yang mudah. Sementara produksi pertanian Riau yang ada di pedesaan kualitasnya sering rusak karena lama diperjalanan.
“Arah pembangunan Provinsi Riau kita sesuaikan dengan visi Gubernur Riau, meningkatkan pembangunan infrastruktur, meningkatkan pelayanan pendidikan, kesehatan, mengentaskan kemiskinan dan mewujudkan pemerintahan yang terpercaya. Pembangunan masyarakat yang berbudaya, beriman dan bertaqwa serta pemantapan stabilitas politik, ” sebut Ramli.
Tak kalah pentingnya yakni, memperkuat pembangunan pertanian dan perkebunan. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta sektor pariwisata untuk meningkatkan perekonomian rakyat.
“Masalah kelistrikan dan sarana air bersih dan meningkatkan peran swasta dalam pembangunan merupakan bagian yang amat penting untuk dibahas dalam forum ini,” ucapnya.
Program tersebut dapat terlaksana dengan beberapa pendekatan, yakni melalui pendekatan pro growh, pendekatan pro job, pro poor dan pro environment. ***(Rilis/Wil)