RIAUFAKTA.com - Penduduk Dumai yang berada di Kelurahan Batu Tritip Kecamatan Sungai Sembilan kini berada siatuasi yang sulit. Pasalnya, ratusan warga berasal dari Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir melakukan penyerangan kepada penduduk Dumai, Jumat (2/5/14) petang.
Muhammad Khadafi, warga Dumai yang saat ini membawa korban pemukulan ke Rumah Sakit Bhayangkara kepada riauheadline.com melalui telepon selulernya mengatakan, bahwa saat ini kondisi perbatasan Dumai-Rohil sedang berkecamuk dan terjadi penyerangan cukup hebat.
“Saya sekarang sedang berada di perjalanan menuju RS Bhayangkara Polres Dumai untuk membawa korban pemukulan dari serangan ratusan warga Rohil. Kami posisinya masih di laut Dumai,” kata Khadafi, dengan nada terpatah-patah melihat kondisi perbatasan sudah tidak kondusif.
Dijelaskan dia, untuk mengamankan penduduk Dumai yang berada di perbatasan, pihaknya sudah menghubungi pihak kepolisian di Dumai untuk menurunkan personelnya. Setidaknya, satu pleton personel aparat kepolisian di Dumai sudah berada di lokasi bentrok.
“Mendapatkan penyerangan itu kami langsung memberikan informasi kepada kepolisian. Sebab, ratusan warga dari Rohil itu sudah beringas dan melakukan pemukulan hingga babak belur penduduk Dumai yang tidak bersalah tersebut,” jelas Khadafi.
Melihat kondisi seperti ini, pihaknya mengarapkan kepada Walikota Dumai Khairul Anwar untuk mengambil langkah tegas mengenai kondisi rakyatnya yang berada di perbatasan antara Dumai dengan Rokan Hilir tersebut. Jangan sampai masalah ini menjadi Mesuji II di Dumai.
“Walikota Dumai harus tau dengan kondisi seperti ini. Kami sebagai rakyatnya meminta untuk segera mungkin mengambil langkah tegas terkait masalah perbatasan ini. Kami sebagai warga sudah menjadi korban dan butuh perlindungan serta ketegasan kepala daerah,” tegasnya.
Sedangkan aparat kepolisian di Dumai hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi terkait permasalahan yang saat ini terjadi di perbatasan Dumai dengan Rohil tersebut. Hingga berita ini diterbitkan, kondisi dilapangan masalah ini masih bergejolak.***(Rhc/Ipin)