Annas Maamun Dituding Pemicu Bentrok Tapal Batas Dumai-Rohil

Annas Maamun

Annas Maamun

RIAUFAKTA.com - Gubernur Riau Annas Maamun hingga saat ini belum merespon masalah yang sedang dihadapi masyarakat Dumai di perbatasan hingga menimbulkan korban pemukulan. Bahkan Annas Maamun dinilai sebagai pemicu bentrok tapal batas antara Dumai dengan Rohil.

Ketua LSM Menara Kota Dumai, Ahmad Khadafi yang memperjuangkan nasib ratusan penduduk di Kelurahan Batu Tritip menilai Gubri dan Pemerintah daerah tidak merespon segala permasalahan yang dialami rakyatnya yang berada di daerah polemik itu.

“Pemko Dumai dan Gubernur Riau tidak mementingkan apa yang saat ini sedang dirasakan penduduk di Kelurahan Batu Tritip. Pemerintah dan kepala daerah egonya tinggi dan tidak mau mengambil langkah tegas soal polemik tata batas antara Dumai dengan Rohil,” jelasnya, Rabu (7/5/14).

Sedangkan Gubernur Riau Annas Maamun hanya menonton saja melihat kondisi rakyatnya yang menjadi korban kepentingan dari cukong tanah. Apalagi, kata dia, polemik ini sendiri diciptakan oleh Annas Maamun yang ketika itu menjabat sebagai Bupati Rokan Hilir.

“Pak Annas Maamun dulu tidak mau menandatangani RTRW (Rancangan Tata Ruang Wilayah) sehingga perbatasan itu menjadi polemik hingga saat ini. Kalau memang dia seorang kepala daerah yang pro rakyat, kami tunggu keberanian dia untuk menuntaskan masalah ini,” pungkasnya.

Kini keberadaan masyarakat yang berada di Kelurahan Batu Tritip, Kecamatan Sungai Sembilan yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir meminta ketegasan dari Pemerintah Kota Dumai soal tata batas wilayah.

Apa yang disampaikan masyarakat itu bukti lambannya Pemerintah Kota Dumai dalam menuntasakan polemik persoalan tapal batas antara Dumai dengan Rohil. Bahkan sangking lambannya, masyarakat yang menjadi korbannya.

“Kami saat ini meminta ketegasan dari Pemko Dumai masalah tapal batas ini. Apa mau melihat rakyatnya yang hidup di perbatasan menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh masyarakat dari Kecamatan Sinaboi, Rohil,” tegas Umar Wijaya, tokoh masyarakat setempat.

Dijelaskan Umar Wijaya, kehidupan masyarakat diperbatasan saat ini sudah tidak nyaman lagi semenjak adanya aksi pemukulan hingga mengalami luka lebam terhadap penduduk Dumai. Masyarakat sudah tidak semangat lagi untuk menjalankan kegiatannya sebagai petani.

“Kami saat ini cuma bisa pasrah akibat kuran pedulinya Pemko Dumai menuntaskan masalah ini. Ratusan penduduk di Kelurahan Batu Tritip ini hanya menjadi korban kepentingan saja dan status kami masih seperti ini dan tidak ada perubahan dari tahun ke tahun,” ungkapnya.

Menurutnya, polemik masalah perbatasan ini muncul semenjak Walikota Dumai dijaman Zulkifli As hingga Khairul Anwar. Statusnya penuntasannya sendiri hingga setekat ini belum jelas. Padahal, Pemprov Riau sendiri sudah menetapkan titik batas bahwa Kelurahan Batu Tritip masuk wilayah Dumai.

“Pemprov Riau sendiri sebenarnya sudah menetapkan titik batas antara Dumai dengan Rohil. Untuk diketahui bersama, bahwa Kelurahan Batu Tritip itu masuk wilayah Dumai dan bukan masuk Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir. Namun ketegasan itu tidak ada,” ungkapnya.***(Rhc/Ipin)

Tanggapan

Komentar

Tags: